Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melapor seratusan warga di dua kecamatan mulai mengungsi di masjid dan rumah kerabatnya sebagai langkah antisipasi bencana banjir di tengah kondisi cuaca buruk disertai angin kencang.

Data BPBD Makassar diterima, Jumat, tercatat dua wilayah terdampak genangan air sejak hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat selama tiga hari terakhir (18-20 Januari) di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala

Total rumah terdampak genangan air sebanyak 610 dengan sebaran 172 jiwa mengungsi di tiga titik pengungsian. Di Kecamatan, Biringkanaya, jumlah rumah terdampak sebanyak 506 unit dan 100 jiwa mengungsi di dua titik pengungsian.

Sebaran pengungsi pada kecamatan tersebut di Masjid Al Ra'mun Jalan Poros Komplek Buka Mata Kelurahan Pacceralkang dan Masjid Nurul Ikhlas, BTN Kodam III Jalan Kotipa IV, Kelurahan Katimbang.

Selanjutnya, di Kecamatan Manggala, 104 unit rumah terdampak dan 72 warga mengungsi di satu titik pengungsian Masjid Jabal Nur, Jalan Biola 13, Blok 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala.

Baca juga: Intensitas hujan tinggi, personel BPBD Makassar siaga di titik banjir

Baca juga: Tim gabungan evakuasi warga terdampak banjir16 titik di Makassar


Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menyatakan, pihaknya berupaya menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi dalam bentuk pangan, sandang, air dan sanitasi dan layanan kesehatan.

Penanganan dampak bencana, dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OP) Dinas Sosial, BPBD, Dinas Kesehatan bersama TNI, Polri serta dukungan dari organisasi sosial.

"Penyaluran dalam bentuk bantuan kemanusiaan bagi penyintas banjir bisa disalurkan langsung di lokasi pengungsian," kata Hendra.

Baca juga: Tiga kecamatan di Kabupaten Soppeng dilanda banjir

Baca juga: Ratusan warga Perumnas Antang Makassar mengungsi karena banjir