Jakarta (ANTARA) - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengatakan agar empat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Budidaya yang baru dilantik perlu untuk mengakselerasi program terobosan KKP.

"Terdapat dua program terobosan untuk mendukung pengembangan perikanan budi daya," kata Tebe, sapaan akrab TB Haeru Rahayu, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Dua program terobosan KKP itu adalah pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor, serta pembangunan kampung perikanan budidaya sesuai dengan kearifan lokal.

Baca juga: KKP ajak peran aktif masyarakat berantas pengeboman ikan

Menurut Tebe, pelantikan empat Kepala UPT Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP yang baru adalah dalam rangka mengawal akselerasi dua program terobosan tersebut.

Keempat pejabat yang dilantik, antara lain Boyun Handoyo yang dilantik sebagai Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, serta Andi Artha Donny Oktopura yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Jambi, dirotasi menjadi Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi.

Selanjutnya, Evalawati yang sebelumnya sebagai Plt. Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, menjadi Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.

Terakhir, Tebe sapaan akrabnya juga melantik Wendy Tri Prabowo sebagai Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali, yang sebelumnya sukses mengembangkan Millenial Shrimp Farming (MSF) di BPBAP Situbondo, Jawa Timur.

“Rotasi yang dilakukan menjadi sangat penting, saya mengimbau kepada para Kepala UPT yang dilantik untuk terus mengawal akselerasi program-program terobosan perikanan budidaya hingga tercapai," kata Dirjen Perikanan Budidaya.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai dapat menggerakkan seluruh pegawai yang berada di UPT masing masing dalam pencapaian target seperti di antaranya pemenuhan ketahanan pangan, pelestarian ikan endemik, penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan devisa negara, PNBP dan pajak serta peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan.

Dalam menentukan pilihan, Tebe mengaku kami sudah menetapkan orang yang tepat.

Baca juga: KKP-AFD bangun 4 pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan

"Kami juga melihat kinerja di lapangan pejabat yang bersangkutan, seperti Wendy Tri Prabowo yang telah melakukan inovasi terobosan di BPBAP Situbondo dalam rangka peningkatan produksi udang nasional melalui inovasi teknologi MSF, dan saya minta di tempat yang baru, di BPIU2K Karangasem nanti terus kembangkan inovasi teknologi menghasilkan induk udang unggul dalam upaya peningkatan produksi udang nasional," katanya.

Sementara itu, Kepala BPIU2K Karangasem, Bali, Wendy Tri Prabowo mengatakan yang pertama kali akan dilakukan di Bali adalah memenuhi distribusi induk bagi para pembudi daya tradisional dan semi tradisional agar para pembudi daya bisa memiliki performa yang lebih baik lagi.

Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengemukakan bahwa untuk mencapai target produksi udang sebesar 2 juta ton pada 2024, pihaknya telah melakukan tiga langkah, yaitu evaluasi, revitalisasi, dan modeling.

Dirjen yang akrab disapa Tebe, memaparkan langkah-langkah tersebut adalah dengan mengevaluasi lahan budi daya yang ada di seluruh Indonesia, yang sebesar 300.501 hektare dan terdiri atas lahan tambak tradisional, intensif, dan semi intensif.

Selain itu, ujar dia, KKP juga menyiapkan luas lahan modeling atau tambak percontohan yaitu sebesar 14.000 hektare yang terdiri lahan tambak tradisional menjadi tambak intensif 11.000 hektare dan pembukaan lahan baru sebesar 3.000 hektare.