Bantul (ANTARA) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai penularan COVID-19 varian Omicron yang sudah masuk Tanah Air karena penyebarannya yang cepat.

"Omicron itu sudah masuk Indonesia, dan sudah juga terjadi transmisi lokal, jadi bukan hanya impor, dan di seluruh dunia memang Omicron itu ciri-cirinya naiknya cepet, naiknya tinggi," kata Menkes usai meninjau vaksinasi COVID-19 di Desa Sumbermulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Menteri mengatakan, dikarenakan COVID-19 varian baru tersebut sudah masuk Indonesia, maka seluruh elemen baik masyarakat, pemerintah maupun stakeholder terkait harus bersiap agar tidak terjadi penularan kasus yang begitu cepat.

"Kita mesti siap-siap, karena naiknya cepet, naik tinggi, tetapi teman-teman enggak usah panik, enggak usah khawatir ya, kita tetap waspada dan hati-hati, karena meski naiknya cepat dan naiknya tinggi, turunnya juga cepat," katanya.

Baca juga: Khofifah minta pelacakan diperkuat usai munculnya klaster sekolah

Menkes mengatakan, berdasarkan pengamatan di negara-negara lain, puncak penularan COVID-19 varian Omicron sampai hari ke-40, sehingga ada kemungkinan di Indonesia pada akhir Februari sampai awal Maret sudah sampai puncak.

"Kita harus berperang aja sampai akhir Februari sampai awal Maret, dan saya datang ini juga salah satu upaya agar kita siap berperang bersama," katanya.

Menteri mengatakan, yang harus dilakukan adalah dengan disiplin protokol kesehatan, utamanya memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak. Kemudian pemeriksaan tes kesehatan terus dilakukan, agar yang terpapar bisa segara diisolasi dan disembuhkan.

"Jadi nggak usah takut kalau dites, hasilnya naik nggak apa-apa, isolasi saja, karena kan cepet sembuh, jadi asal kita cepat tahu, kemudian isolasi supaya nggak nular, kalau rumahnya gede bisa isolasi di rumah, kalau enggak ya di isolasi terpusat atau di selter, InsyaAllah banyak yang sembuh," katanya.

Menkes mengatakan, dan langkah yang ketiga adalah vaksinasi COVID-19 yang terus dilakukan percepatan, karena kalau masyarakat sudah vaksin akan mempunyai daya tahan tubuh untuk melawan serangan COVID-19.

"Jadi yang pertama, prokes selalu cuci tangan pakai masker, jangan kerumunan, yang nomor dua surveilans jangan takut-takut kalau kena diisolasi sembuh sendiri, yang nomor tiga vaksinasi. Kalau nanti kasus naik tinggi harus dikurangi pergerakannya," katanya.

Baca juga: Chile mulai suntikan 'booster' ke-2 COVID kepada tenaga medis Baca juga: Pemkot Bandung lacak sumber transmisi lokal enam warga terkena Omicron