Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Ribuan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni Lampung menumpuk dan macet hingga empat kilometer dari pintu masuk pelabuhan tersebut karena terjadi lonjakan volume kendaraan sejak Minggu dini hari.

"Volume kendaraan meningkat hingga dua kali lipat lebih sehingga terjadi penumpukan dan kemacetan panjang bagi kendaraan yang akan memasuki pelabuhan," kata Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, di Bakauheni, Minggu.

Dia mengatakan, semua jenis kendaraan mengalami lonjakan pada akhir pekan ini sehingga layanan kapal tidak seimbang dengan kedatangan kendaraan yang mengalir dari jalan lintas Sumatera yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

"Truk meningkat hingga 100 persen, kendaraan roda empat dan bus penumpang meningkat hingga 110 persen lebih sedangkan penumpang pejalan kaki mencapai 50 persen lebih dari saat normal," jelas dia.

Heru memprediksikan, akan terjadi lonjakan arus kendaraan dan penumpang lebih besar lagi sehingga penumpukan dan kemacetan akan lebih parah lagi karena kendaraan terus mengalir dari jalan lintas Sumatera tanpa henti.

Dia mengaku, tidak mampu berbuat banyak selain mendahulukan kendaraan penumpang untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak Banten sehingga ribuan truk terpaksa tertahan.

Dia mengatakan, 25 armada kapal feri atau roll on roll off (ro-ro) telah beroperasi semua namun belum mampu mengurangi penumpukan tersebut dengan rata-rata 85 sampai 90 trip perhari.

"Hanya 25 armada kapal feri tersebut yang beroperasi karena yang lain masih docking dari 33 armada yang ada," terang dia.

Dia mengatakan, karena pemberlakuan skala prioritas ini kendaraan truk sembako pun terpaksa ikut menumpuk karena kendaraan penumpang harus menyeberang lebih dulu agar penumpang tidak terlantar.

"Penumpukan yang telah berlangsung sejak liburan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir liburan karena lonjakan penumpang terus terjadi," imbuh dia.

Sementara itu, Adminitrator Pelabuhan Bakauheni, Syamsul Rizal, mengatakan, arus kendaraan terus meningkat memadati pelabuhan sehingga pihaknya berupaya mengatur penyeberangan selama 24 jam non stop selama libur panjang ini.

Kemudian, untuk menghindari penumpukan parah di dalam pelabuhan terpaksa ribuan kendaraan yang hendak memasuki perlabuhan dibatasi melalui sistem buka tutup agar tidak terkunci di lapangan parkir.

Sementara itu, jalur penyeberangan Merak-Bakauheni masih cenderung aman untuk pelayaran dengan ketinggian gelombang dan hembusan angin masih dalam ambang batas normal meskipun kondisi cuaca berawan.
(T.ANT-048/M012)