Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma (Persero) Tbk mendapatkan sub-lisensi dari Medicines Patent Pool (MPP) untuk obat Molnupiravir yang secara data pra-klinis dan klinis dianggap efektif melawan varian SARS-CoV-2.

MPP dan Kimia Farma menandatangani perjanjian untuk memfasilitasi akses global yang terjangkau untuk Molnupiravir. Berdasarkan ketentuan perjanjian antara Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan MPP, melalui lisensi yang diberikan oleh MSD, MPP diizinkan untuk melisensikan lebih lanjut kepada Kimia Farma.

Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno P dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, kerja sama sub-lisensi dengan MPP adalah suatu terobosan untuk emiten berkode saham KAEF itu sebagai pelaku industri farmasi di Indonesia.

"Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan akses obat esensial yang masih dalam paten khususnya Molnupiravir, sehingga dapat diakses masyarakat Indonesia dan negara lain," ujar Ganti.

Perjanjian tersebut, lanjut Ganti, juga akan mendukung transformasi dan aksesibilitas kesehatan di Indonesia.

Baca juga: BPOM: Molnupiravir diproduksi dalam negeri pada Mei-Juni 2022

Molnupiravir dikembangkan di Universitas Emory dan dilisensikan ke Ridgeback Biotherapeutics oleh Drug Innovation Ventures di Emory (DRIVE), LLC, yang dibentuk oleh Emory untuk memajukan pengembangan kandidat obat tahap awal untuk penyakit virus yang menjadi perhatian global.

Molnupiravir sedang diteliti oleh Merck & Ridgeback untuk pengobatan penyakit COVID-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa yang berisiko tinggi menjadi parah, termasuk rawat inap atau kematian.

Molnupiravir telah diizinkan untuk digunakan di Inggris dan Amerika Serikat. BPOM-nya AS, FDA, sedang meninjau aplikasi Merck untuk Otorisasi Penggunaan Darurat. Pengajuan didasarkan pada hasil positif dari analisa sementara yang direncanakan dari studi fase 3 MOVe-OUT, studi global Fase 3, teracak, placebo yang terkontrol, studi buta ganda, studi multi-situs dari pasien dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit dengan konfirmasi laboratorium COVID-19 ringan hingga sedang dan setidaknya satu faktor risiko untuk berkembang menjadi penyakit parah atau kematian.

MPP adalah organisasi kesehatan masyarakat yang didukung oleh PBB yang bekerja untuk meningkatkan akses dan memfasilitasi pengembangan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca juga: Obat generik COVID-19 akan diproduksi 27 perusahaan farmasi