Semarang (ANTARA News) - Koes Plus, band legendaris Indonesia yang digawangi Koeswoyo bersaudara bernostalgia dengan para fans beratnya di Semarang, Sabtu (2/7) malam, dalam konser bertajuk "Hanya Untukmu".

Yon Koeswoyo, salah satu pentolan Koes Plus mengawali konser itu dengan mengusung tembang "Manis dan Sayang" yang langsung disambut aplaus penonton yang tampak sudah tak sabar untuk melihat aksi mereka.

"Ayo, Yok Koeswoyo dan Nomo Koeswoyo juga ada di sini, sebentar lagi tampil bersama saya," kata Yon, seolah mengajak penonton "memaksa" kedua kakak beradik Koeswoyo itu untuk segera tampil di atas panggung.

Diiringi Roy (bass), Seno (drum), dan Danang (keyboard), Yon yang mengenakan rompi sweater abu-abu dengan berkalung gitar itu masih harus beraksi sendiri, saat tembang kedua "Muda Mudi" dilantunkannya.

Baru pada tengah-tengah lagu ketiga "Kisah Sedih di Hari Minggu", Yok menyusul saudaranya ke panggung dan menyanyikannya bersama yang membuat penonton kian bersemangat menyaksikan band idolanya bernostalgia.

Seperti terpancing, Nomo pun ikut menyusul saat tembang "Kembali" dinyanyikan dan kian memperlengkap aksi Koes Plus mengobati kerinduan penggemar beratnya, meski Murry tidak terlihat tampil dalam konser itu.

Meski Nomo bukan personel Koes Plus, pria bernama asli Koesnomo itu turut merintis karier musik Koeswoyo bersaudara sewaktu masih berbendera "Koes Bersaudara". Posisinya sebagai drummer kemudian diganti Murry.

Karena itu, tak heran para fans berat Koes Plus terlihat sangat senang ketiganya, yakni Yon, Yok, dan Nomo Koeswoyo tampil secara bersama di atas panggung, seperti mengingatkan kejayaan mereka di era 1970.

Bahkan, Nomo sempat menggebuk drum mengiringi Yon dan Yok bernyanyi, menunjukkan "kesaktiannya" dalam menahlukkan drum belum luntur, meski hampir seluruh rambutnya sudah terlihat memutih dalam balutan kuncir.

Dalam konser yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Yadora Semarang itu, Yon memang yang paling dominan menguasai panggung, sementara kedua saudaranya silih berganti bernyanyi dan turun panggung.

Band bentukan tahun 1969 itu ternyata masih sanggup tampil prima, hampir seluruh lagu dibawakannya tanpa jeda dan hanya sesekali ketiganya terlihat saling bersenda gurau untuk menyapa penonton di sela konser.

"`Saiki` (sekarang, red.) ganti lagu Jawa ya," kata Yon, sesaat sebelum menyanyikan "Tul Jaenak" yang berlirik bahasa Jawa, semakin lengkap dengan tambahan tembang "Keroncong Pertemuan" yang beraroma keroncong.

Tak hanya lagu berirama pop dan keroncong, tembang bercorak `reggae`, dangdut, rock, sampai yang berlirik bahasa Inggris, seperti "Why Do You Love Me" pun ditampilkannya dengan sangat apik dan memikat.

Koes Plus membawakan 25 lagu dalam konser yang berdurasi sekitar dua jam itu, dipungkasi tembang "Kapan-Kapan" dan penonton langsung mendekat ke panggung untuk mengabadikan gambar band idolanya beraksi sebelum konser berakhir.(*)