Rupiah melemah seiring kembali meningkatnya kasus COVID-19
21 Januari 2022 09:56 WIB
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Kamis (2/4) sebesar 45 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.495 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc (ANTARA/RENO ESNIR)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring kembali meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di dalam negeri.
Rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.341 per dolar AS.
"Untuk kondisi Indonesia sendiri perlu waspadai kenaikan kasus COVID-19 yang kemarin kembali tembus 2.100 kasus sehari sehingga waspada kenaikan level pada PPKM Indonesia yang berpotensi berdampak pada sedikit melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, seiring pelonggaran moneter bank sentral China
Sementara itu, Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Januari 2022.
Selain itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
BI menyatakan, keputusan itu sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Menurut Nikolas, suku bunga acuan masih akan bertahan dalam beberapa waktu karena secara angka suku bunga acuan Indonesia masih lebih tinggi dari suku bunga acuan AS.
"Sehingga ketika AS mulai menaikkan suku bunga, Indonesia masih memiliki ruang untuk tidak terburu buru menaikkan suku bunga," ujar Ariston.
Baca juga: Dolar balikkan kerugian, catat kenaikan setelah lelang TIPS 10 tahun
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (20/1) kemarin mencapai 2.116 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,28 juta kasus. Khusus untuk kasus terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron, saat ini totalnya mencapai 882 kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.199 kasus.
Jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 577 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 12.328 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 179,15 juta orang dan vaksin dosis kedua 122,38 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.320 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.
Pada Kamis (20/1) lalu, rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.341 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.
Rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.341 per dolar AS.
"Untuk kondisi Indonesia sendiri perlu waspadai kenaikan kasus COVID-19 yang kemarin kembali tembus 2.100 kasus sehari sehingga waspada kenaikan level pada PPKM Indonesia yang berpotensi berdampak pada sedikit melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, seiring pelonggaran moneter bank sentral China
Sementara itu, Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Januari 2022.
Selain itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
BI menyatakan, keputusan itu sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Menurut Nikolas, suku bunga acuan masih akan bertahan dalam beberapa waktu karena secara angka suku bunga acuan Indonesia masih lebih tinggi dari suku bunga acuan AS.
"Sehingga ketika AS mulai menaikkan suku bunga, Indonesia masih memiliki ruang untuk tidak terburu buru menaikkan suku bunga," ujar Ariston.
Baca juga: Dolar balikkan kerugian, catat kenaikan setelah lelang TIPS 10 tahun
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (20/1) kemarin mencapai 2.116 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,28 juta kasus. Khusus untuk kasus terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron, saat ini totalnya mencapai 882 kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.199 kasus.
Jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 577 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 12.328 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 179,15 juta orang dan vaksin dosis kedua 122,38 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.320 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.
Pada Kamis (20/1) lalu, rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.341 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: