London (ANTARA News) - Petra Kvitova menumbangkan petenis yang sebelumnya menjadi favorit juara, Maria Sharapova, untuk merebut pertama kalinya gelar Grand Slam dengan kemenangan 6-3, 6-4 pada pertandingan final tunggal putri di Wimbledon, Sabtu.

Petenis unggulan kedelapan berusia 21 tahun itu menjadi petenis putri Ceko ketiga yang menjadi juara di Wimbledon setelah juara sembilan kali Martina Navratilova dan Jana Novotna, yang keduanya berada di tribun kehormatan Lapangan Utama menjadi saksi kemenangan tersebut.

Kvitova, yang sebelumnya tidak pernah tampil di final Grand Slam, memastikan kemenangannya pada game ke-10 set kedua dengan "ace" pertamanya dalam pertandingan tersebut.

Tapi ini hasil yang sangat mengecewakan bagi unggulan lima asal Rusia Sharapova, juara 2004 yang menjadi favorit kuat untuk memenangi gelar Grand Slam keempatnya.

Sharapova pada akhirnya harus membayar mahal permainan servisnya yang goyah, yang membuat Kvitova selalu dapat mematahkannya secara teratur.

Awal yang masih belum mantap membuat Kvitova dan Sharapova kehilangan angka dari servisnya pada dua game pertama sebelum pertandingan mulai masuk pada ritmenya.

Kvitova berjuang keras menghadapi sebuah "break-point" Sharapova pada game ketiga, sebelum menahannya untuk meraih keunggulan 2-1.

"Break" yang menentukan terjadi pada game keenam saat servis Sharapova --yang juga terlihat goyah ketika memenangan semifinal atas Sabine Lisicki -- membuat petenis Rusia itu tertinggal kembali.

Sebuah kesalahan ganda memberi Kvitova sebuah "break" untuk menjadikan kedudukan 4-2, yang kemudian dengan mudah menjadi 5-2.

Masalag Sharapova dalam servis terus berlanjut pada game berikutnya, saat dia dipaksa meloloskan diri dari satu "set point" dalam menghadapi sejumlah "groundstroke" keras dari Kvitova, sebelum dapat menahannya untuk membuat kedudukan menjadi 3-5.

Kvitova tidak bisa dihentikan pada game berikutnya, servis keras petenis kidal itu menjadi masalah bagi Sharapova, saat Kvitova berhasil menghasilkan angka dari servinya itu untuk memenangi set pertama.

Penampilan buruk lainnya dalam servis dari Sharapova membuat dia melakukan kesalahan ganda saat ketinggalan 30-40 yang memberi Kvitova "break" ketiganya dalam pertandingan tersebut.

Tapi Sharapova membalas melakukan "break" untuk menyamakan kedudukan 2-2, saat Kvitova gagal menempatkan smes keras dia yang dihadapi dengan tembakan "lob" oleh Sharapova.

Masalah yang merongrong servis Sharapova muncul kembali pada game berikutnya, dan mantan petenis nomor satu dunia itu sesaat kemudian harus menghadapi "break-point" oleh lawannya.

Sharapova masih bisa lolos tapi Kvitova tidak membuat kesalahan pada kesempatan kedua, melepaskan "forehand" yang tidak terhentikan untuk membuat kedudukan menjadi 3-2.

Sharapova dapat membalas "break" lagi untuk kembali imbang 3-3, tapi servisnya yang mudah diserang lawan merugikan dia sekali lagi saat dia kehilangan poinnya kembali untuk ketiga kalinya pada set kedua yang membuat dia tertinggal 3-4.

Kvitova tampil seperti seharusnya selama sisa pertandingan tersebut dan akhirnya merebut kemenangan yang pantas dia dapatkan, demikian Reuters melaporkan.

(SYS/I015/Z002)