Jakarta (ANTARA News) - Optimisme pasar yang terus meningkat, setelah krisis finansial di Eropa mulai mereda mendorong pelaku pasar asing melakukan pembelian terhadap rupiah sehingga mata uang lokal itu bergerak naik 33 poin terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat siang di Jakarta.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar di pasar spot antabank Jakarta naik 33 poin menjadi Rp8.540 dari sebelumnya Rp8.573 per dolar AS.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar, memperkirakan rupiah akan kembali bergerak naik pada pekan depan sehingga makin mendekati angka Rp8.500 per dolar AS.

Kenaikan rupiah yang berlanjut itu, menurut dia, terutama disebabkan keyakinan pelaku pasar atas krisis utang yang terjadi di kawasan Eropa mulai dapat diatasi.

Faktor lain yang juga mendorong pasar, dinilainya, lantaran pelaku asing kemungkinan akan kembali masuk ke pasar domestik melakukan aksi beli terhadap rupiah, karena negara Paman Sam (AS) sampai saat ini masih belum berada dalam kondisi yang baik.

Investasi di AS masih belum dapat dilakukan karena dengan tingkat suku bunga rendah yang diterapkan belum memberikan keuntungan bagi investor, katanya.

Ia menambahkan, pasar yang masih menarik untuk melakukan investasi hanya di kawasan Asia seperti Indonesia dan Korea Selatan, karena itu peluang rupiah untuk menguat lagi sepanjang pekan depan cukup besar, katanya.

Sementara itu, Analis PT Bank Saudara Tbk, Rull Nova, mengatakan bahwa rupiah apabila tidak ada hambatan akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar.

"Kami optimis pasar masih mendukungnya dan rupiah akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar, karena hanya 40 poin lagi untuk bisa mencapai angka tersebut," ucapnya.

Saat ini, menurut dia Indonesia masih tetap merupakan pasar yang menarik asalkan pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk mendorong kondisi yang baik ini bisa lebih menarik.

Dengan masuknya investasi asing itu, maka pertumbuhan ekonomi akan terus tumbuh lebih besar, katanya menambahkan.
(T.H-CS)