Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah peneliti di Amerika Serikat semakin mendekati pengembangan pankreas buatan, sebuah sistem yang terdiri atas pompa insulin dan sensor glukosa yang mengirimkan insulin bagi penderita diabetes sehingga bisa meniru fungsi pankreas asli.
Meskipun sebuah peralatan yang mencatat gula darah penderita diabetes dan secara otomatis memberikan dosis insulin yang tepat masih jauh dari penggunaan secara komersial, hasil sejumlah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan Asosiasi Diabetes Amerika di San Diego pekan ini menunjukkan janji nyata.
Para peneliti dari Universitas Boston dan Rumah Sakit Umum Massachusetts menguji sebuah sistem yang menggunakan monitor glukosa buatan FreeStyle Navigator milik Abbott Insulet Corp, dan dua pompa insulin buatan Insulet Corp, yang semuanya dikenalikan oleh sebuah laptop.
Sistem itu, yang dirancang untuk secara lebih baik untuk meniru mekanisme alami tubuh dalam mengendalikan gula darah baik tinggi maupun rendah, mudah dibawa sehingga memungkinkan kaum dewasa penderita diabetes tipe 1 untuk berkeliling rumah sakit dan menggunakan sebuah sepeda olahraga.
Pada akhir studi selama 51 hari, yang melibatkan olahraga harian, dua malam, dan enam kali makan, yang semuanya mempengaruhi kadar gula darah penderita diabetes, enam pasien mencatat kadar gula darah rata-rata di kisaran normal, dengan kadar tertinggi 140.
"Ini sangat bagus. Ini adalah apa yang kami sebut glukosa darah mendekati normal," kata Dr Steven Russel dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston yang mengembangkan sistem itu dengan Edward Damianio, seorang ahli biomedis di Universitas Boston.
Dalam studi lain, sebuah tim di Klinik Mayo memasangi para penderita diabetes dengan peralatan yang disebut akselerometer yang mencatat gerakan dan menemukan bahwa olahraga tingkat sedang pun memainkan peran dalam glukosa.
Tim yang dipimpin Yogish Kudva itu akan memadukan data itu dengan program perangkat lunak canggih yang bertindak sebagai "otak" dari sebuah sistem pankreas buatan, yang menganalisa gula darah dan menghitung saat penderita diabetes memerlukan satu dosis insulin.
Tim itu berencana memulai percobaaan klinik dengan sistem itu tahun ini atau awal tahun depan, kata Kudva,
Sistem yang disebut putaran tertutup, di mana sebuah komputer menghitung dosis insulin seseorang dan mengirimkan insulin secara otomatis melalui sebuah pompa insulin, jauh lebih baik dibanding versi paling awal pankreas buatan yang dikembangkan pada akhir 1970-1n, kata Dr Aaron Kolawski dari Yayasan Riset Diabetes Juvenile atau JDRF.
"Masalahnya adalah ukurannya yang sebesar lemari es," kata Kowalski, yang mengamati proyek pankreas buatan kelompok itu. Proyek jutaan dolar itu bertujuan mempercepat kemajuan ke arah sistem pengiriman insulin secara otomatis.
Dengan alat itu, pasien diabetes tidak dapat meninggalkan tempat tidur rumah sakit.
Para peneliti telah lama bekerja untuk mengembangkan apa yang disebut pankreas buatan untuk mengirim insulin kepada pasien diabetes tipe 1, yaitu penyakit autoimun di mana tubuh menghancurkan kemampuannya sendiri untuk memproduksi insulin, sehingga tidak mampu memecah gula dengan baik.
Orang dengan kondisi itu harus secara teratur memonitor dan mendapatkan insulin untuk mengatur kadar gula darah dan mencegah komplikasi diabetes seperti kerusakan mata, gagal ginjal dan penyakit jantung.
Sekitar 3 juta penduduk Amerika menderita diabetes tipe 1, yang biasanya didiagnosa pada masa anak-anak atau awal masa dewasa.
JDRF bekerja sama dengan Unit Animas milik Johnson & Johnson yang membuat pompa insulin, dan DexCom Inc yang membuat peralatan untuk memonitor glukosa.
Kowalski mengatakan setelah hampir lima tahun melaksanakan proyek itu, para peneliti menunjukkan hasil menjanjikan, tetapi ia kecewa dengan tingkat kemajuannya.
"Orang memerlukan sarana yang lebih baik. Meskipun ada pompa insulin dan monituor glukosa, masih ada tantangan besar dalam pengelolaan diabetes," kata Kowalski.
Kelompok itu mendesak Senat untuk mengimbau FDA menghentikan penundaan terhadap penelitian itu dan menyetujui pembuatan pankreas buatan.
Mereka merujuk studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal yang menemukan bahwa jika tersedia sebuah pankreas buatan, Medicare akan menghemat hampir dua miliarr dolar selama 25 tahun sebagai biaya yang berkaitan dengan komplikasi diabetes.
FDA juga menginginkan persetujuan
Charles "Chip" Zimliki, kepala Artificial Pancreas Critical Path Initiative pada Food and Drug Administration, yang dibentuk pada 2006 untuk mempercepat ketersediaan sistem pankreas buatan mengatakan bahwa dirinya juga sangat ingin mendapatkan persetujuan terhadap sistem itu.
"FDA ingin pankreas buatan berada di pasar sama besarnya dengan keinginan orang lain. Kami hanya harus bergerak dalam peraturan AS untuk memastikan bahwa sistem itu aman dan efektif," kata Zimliki.
Pekan lalu, badan itu meluncurkan panduan tentang cara mengembangkan sebuah sistem yang membuat glukosa tetap rendah, sebuah mekanisme otomatis yang menggunakan pompa insulin. Medtronic telah menjual pompa dengan gambaran itu di Eropa. Pompa itu mencegah penurunan drastis kadar glukosa darah dengan menghambat pengiriman insulin secara temporer.
Menjelang akhir tahun, FDA berencana meluncurkan panduan rinci tentang sistem putaran tertutup yang lebih kompleks, kata Zimliki.
"Kami berpikir bahwa sistem ini, pankreas buatan, adalah satu unit. Perlu ada kesepakatan di antara perusahaan untuk menentukan siapa pihak yang akan mengajukannya," katanya.
Zimliki, yang menderita diabetes tipe 1, mengatakan peralatan pertama yang disetujui adalah peralatan yang hanya mengirim insulin, tetapi ia menyambut baik sistem yang dikembangkan oleh tim di Universitas Boston dan Rumah Sakit Umum Massachusetts itu.
Sebagai tambahan untuk pengiriman insulin, peralatan itu juga mengirimkan glukagon, hormon yang dikeluarkan pankreas untuk meningkatkan kadar gula darah.
(N002)
Ilmuwan Makin Dekat dengan Pakreas Buatan
1 Juli 2011 11:26 WIB
Diabetes (erning83.synergyonlineshop.com)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: