Jakarta (ANTARA News)- Saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pagi, banyak diminati pelaku pasar terutama asing sehingga mengalami transaksi sebanyak 33,20 juta unit dengan nilai Rp222,31 miliar pada kurs akhir Rp6.700 atau naik Rp200.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, Jumat, mengatakan saham BRI diburu pelaku pasar, karena emiten saham tersebut memiliki fundamental yang cukup baik.

BRI merupakan bank milik pemerintah yang meraih laba cukup besar di antara bank nasional lainnya, katanya.

Edwin Sinaga mengatakan, saham BRI harganya dinilai relatif lebih rendah dan meraih laba yang lebih besar dari bank-bank lainnya.

"Kami optimis saham perseroan itu pada pekan depan masih akan diburu pelaku pasar, " ujarnya.

Ia mengatakan, pelaku pasar pasar pada umumnya memburu saham lapis tiga yang harganya rendah yang masih dapat bergerak naik.

Apalagi optimisme pasar saat ini sangat besar, setelah krisis utang Yunani mulai dapat di atasi - yang sebelumnya dikhawatirkan sebagai negara yang dinilai gagal bayar - ucapnya.

Saham bank lainnya, lanjut dia yang juga diminati pelaku pasar adalah BCA yang mengalami transaksi sebanyak 2,84 juta saham senilai Rp21,97 miliar dengan kurs naik Rp150 menjadi Rp7.800.

Saham BCA harganya relatif masih kecil, karena pelaku pasar sebelumnya hanya mencari saham-saham unggulan saja, katanya.

Saham unggulan yang juga diburu pelaku pasar adalah Astra Internasional sehingga meraih transaksi sebesar Rp149,50 miliar dengan volume transaksi sebanyak 2,2 juta unit pada kurs akhir Rp67.000 atau naik Rp3.400.

Saham industri otomotif itu diburu pelaku pasar, karena perusahaan publik selalu meraih keuntungan cukup dari tahun ke tahun.

Selain itu juga peluang bisnis terus meningkat, karena besarnya minat beli konsumen terhadap produk perseroan tersebut, kata dia.
(H-CS)