"Kita masih optimis, kalau sekarang 33.000 hektare itu kan dikerjakan pakai APBN saja sementara sebetulnya ada skema lain," ujar Kepala BRGM Hartono ketika ditemui di sela-sela acara Workshop Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2022 di Jakarta, Kamis.
Hartono merujuk pada target capaian rehabilitasi mangrove BRGM pada 2021 yaitu sebesar 33.000 hektare, dengan pencapaian pada tahun itu melebihi target yang ditetapkan setelah dilakukan penanaman di lahan seluas 34.911 hektare.
Dia menjelaskan selain menggunakan APBN, pencapaian target sampai 2024 untuk rehabilitasi 600.000 hektare lahan mangrove bisa dicapai dengan bantuan kewajiban rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) oleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).
Baca juga: BRGM : Strategi rehabilitasi mangrove untuk sejahterakan masyarakat
Selain itu menurut dia, terdapat pemodelan investasi untuk kawasan yang diperuntukkan bagi penyimpanan dan penyerapan karbon yang akan menjadi bagian dari perdagangan karbon.
"Jadi tidak hanya model sekarang, sekarang menggunakan APBN dikerjakan masyarakat. Kalau nanti, jika regulasinya sudah jadi dibuka ada perusahaan atau investor yang masuk ke situ. Sekali kerja bisa puluhan ribu hektare," jelasnya.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional (PMN) 2021, sebaran luas ekosistem mangrove di Indonesia adalah seluas 3.364.080 hektare yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan dan 702.799 hektare di luar kawasan.
Baca juga: Menteri LHK: Rehabilitasi mangrove berperan turunkan emisi GRK
Baca juga: Cakupan rehabilitasi mangrove 2021 melampaui target