eFishery akan gunakan dana 90 juta dollar bangun ekosistem perikanan
20 Januari 2022 15:10 WIB
Seorang petani pembudidaya ikan dan udang (kiri) mendapat pendampingan dari startup eFishery dalam memanfatkan teknologi akuakultur untuk meningkatkan hasil budi daya ikan dan udang. ANTARA/HO-eFishery
Jakarta (ANTARA) - Startup atau perusahaan teknologi rintisan di sektor perikanan eFishery akan menggunakan dana sebesar 90 juta dolar AS hasil pendanaan seri C dari berbagai perusahaan ventura untuk membangun ekosistem perikanan digital di Indonesia yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Memang keseluruhan 100 persen dana itu untuk membangun industri perikanan Indonesia sepenuhnya," kata CEO eFishery Gibran Huztaifah dalam acara Bincang Bahari yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Gibran mengatakan dana investasi dari berbagai perusahaan ventura tersebut akan digunakan mulai dari sisi hulu yaitu untuk membuat suatu produk, membangun teknologi pembudidayaan perikanan, akses pembiayaan, dan pengembangan pakan. Di sektor hilir eFishery juga akan membangun rantai bisnis seperti rantai distribusi, rantai pasok, hingga membangun jaringan pasar ekspor.
Baca juga: Danamas gandeng eFishery dukung pembiayaan UMKM perikanan
"Membangun rantai bisnis, rantai distribusi, rantai pasok di hilir supaya lebih efisien dan membuka market ekspor. Itu 100 persennya pasti akan kita fokuskan untuk bisa membangun industri perikanan Indonesia," kata Gibran.
Dia mengatakan saat ini eFishery sudah terdapat di 25 provinsi Indonesia yang berkecimpung di industri budidaya perikanan. Startup eFishery juga sudah memiliki beberapa pelanggan di beberapa negara untuk menjual produk perikanannya, khususnya udang.
"Kebanyakan kita bangun di Sulawesi bekerjasama dengan petambak lokal, bekerjasama dengan pengolahan, hingga akhirnya bisa memenuhi permintaan ekspor. Jadi prospeknya masih banyak di Sulawesi, walaupun juga kita juga masih terbuka untuk eksplor wilayah lain tapi Sulawesi masih jadi prioritas utama," katanya.
Baca juga: Startup akuakultur bantu pembudidaya ikan raih untung tiga kali lipat
Gibran mengatakan bahwa industri perikanan Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, sekaligus masih memiliki pasar di dalam negeri maupun luar negeri yang masih sangat besar untuk digarap.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya ikan terbesar di dunia namun sumber daya tersebut belum banyak dioptimalkan. Di dalam negeri, pasar produk ikan juga masih terbuka lebar karena masih sedikitnya masyarakat Indonesia yang mengonsumsi ikan.
Startup sektor agritech eFishery mendapatkan suntikan dana sebesar 90 juta dollar AS dari berbagai perusahaan global seperti Temasek, SoftBank Vision Fund 2, Sequoia Capital India, hingga perusahan ventura dalam negeri seperti Northstar Group dan Go-Ventures.
"Memang keseluruhan 100 persen dana itu untuk membangun industri perikanan Indonesia sepenuhnya," kata CEO eFishery Gibran Huztaifah dalam acara Bincang Bahari yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Gibran mengatakan dana investasi dari berbagai perusahaan ventura tersebut akan digunakan mulai dari sisi hulu yaitu untuk membuat suatu produk, membangun teknologi pembudidayaan perikanan, akses pembiayaan, dan pengembangan pakan. Di sektor hilir eFishery juga akan membangun rantai bisnis seperti rantai distribusi, rantai pasok, hingga membangun jaringan pasar ekspor.
Baca juga: Danamas gandeng eFishery dukung pembiayaan UMKM perikanan
"Membangun rantai bisnis, rantai distribusi, rantai pasok di hilir supaya lebih efisien dan membuka market ekspor. Itu 100 persennya pasti akan kita fokuskan untuk bisa membangun industri perikanan Indonesia," kata Gibran.
Dia mengatakan saat ini eFishery sudah terdapat di 25 provinsi Indonesia yang berkecimpung di industri budidaya perikanan. Startup eFishery juga sudah memiliki beberapa pelanggan di beberapa negara untuk menjual produk perikanannya, khususnya udang.
"Kebanyakan kita bangun di Sulawesi bekerjasama dengan petambak lokal, bekerjasama dengan pengolahan, hingga akhirnya bisa memenuhi permintaan ekspor. Jadi prospeknya masih banyak di Sulawesi, walaupun juga kita juga masih terbuka untuk eksplor wilayah lain tapi Sulawesi masih jadi prioritas utama," katanya.
Baca juga: Startup akuakultur bantu pembudidaya ikan raih untung tiga kali lipat
Gibran mengatakan bahwa industri perikanan Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, sekaligus masih memiliki pasar di dalam negeri maupun luar negeri yang masih sangat besar untuk digarap.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya ikan terbesar di dunia namun sumber daya tersebut belum banyak dioptimalkan. Di dalam negeri, pasar produk ikan juga masih terbuka lebar karena masih sedikitnya masyarakat Indonesia yang mengonsumsi ikan.
Startup sektor agritech eFishery mendapatkan suntikan dana sebesar 90 juta dollar AS dari berbagai perusahaan global seperti Temasek, SoftBank Vision Fund 2, Sequoia Capital India, hingga perusahan ventura dalam negeri seperti Northstar Group dan Go-Ventures.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: