Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung menerapkan kembali tes COVID-19 secara acak kepada siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah guna mengantisipasi penyebaran varian Omicron.

Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan saat ini terdapat enam warga yang terkonfirmasi Omicron. Antisipasi itu, kata dia, perlu dilakukan mengingat varian Omicron yang disebut menular lebih cepat.

"Nanti saya minta Dinkes (dinas kesehatan) lakukan lagi tes acak ya, di sekolah yang lakukan PTM," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia enam warga yang terkonfirmasi Omicron itu diduga tertular karena transmisi lokal. Pasalnya mereka menurutnya tidak memiliki riwayat perjalan luar negeri.

Dengan begitu, menurutnya varian Omicron kini telah terbukti ada di tengah masyarakat. Meski begitu, ia meminta masyarakat agar tidak panik menyikapi hal tersebut.

Baca juga: Disdik: Tidak ada klaster penularan COVID-19 di sekolah di Jawa Barat

Baca juga: Ratusan sekolah di Purwakarta-Jabar mulai gelar PTM terbatas


"Saya pikir waspada saja, panik nggak perlu, tapi saya bilang virus itu cenderung bermutasi, varian apapun, tapi selama kita protokol kesehatan Insya Allah kita terhindar," katanya.

Adapun enam orang tersebut dinyatakan terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pengetesan Whole Genome Sequecing (WGS) yang dilakukan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Enam orang itu diketahui merupakan warga Kota Bandung.

Selain tes acak kepada siswa, Yana mengatakan bakal kembali memperketat sistem bekerja para Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkot Bandung.

Nantinya kapasitas ASN yang bekerja di kantor bakal dikurangi sebesar 25 persen. Sehingga menurutnya nanti hanya 75 persen ASN yang bisa bekerja di kantor atau Work From Office (WFO).

"Mungkin minggu depan, segera, ini kan kita harus siapkan regulasinya dulu di internal ya," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kebijakan PTM 100 persen diserahkan ke kabupaten/kota

Baca juga: PTM 100 persen di Kota Bandung digelar dengan protokol ketat