Tumpahan minyak itu diduga disebabkan oleh gelombang besar yang tidak biasa akibat letusan gunung berapi dan tsunami pada akhir pekan lalu di Tonga, yang jauhnya 10.000 kilometer.
Namun, menteri lingkungan Peru memberi waktu dua hari kepada kilang La Pampilla untuk mengidentifikasi titik-titik kritis tumpahan minyak serta untuk membersihkan tumpahan minyak yang memengaruhi berkilo-kilometer garis pantai dalam 10 hari.
Tumpahan minyak mentah berwarna hitam terlihat mengambang, membentang sekitar tiga km di sepanjang garis pantai.
Tumpahan minyak itu berdampak pada pantai di tiga distrik pesisir, yaitu menyebabkan pencemaran laut serta membunuh burung-burung dan mikroorganisme laut.
"Keadaan ini mengkhawatirkan karena sangat sulit untuk diperbaiki," kata Menteri Lingkungan Hidup Peru Ruben Ramirez dalam konferensi pers.
Denda yang dikenakan kepada pihak perusahaan kilang minyak itu bisa mencapai hingga 33 juta dolar AS (sekitar Rp474 miliar) jika terbukti bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan, lanjutnya.
Ramirez pada Senin (17/1) mengatakan bahwa tumpahan minyak terjadi setelah sebuah kapal diguncang gelombang besar yang tidak biasa ketika sedang menurunkan minyak mentah ke Kilang La Pampilla, yang dimiliki oleh perusahaan Repsol asal Spanyol.
Baca juga: Peringatan tsunami, Jepang minta warga delapan prefektur mengungsi
Sebuah gunung berapi bawah laut dekat Tonga meletus pada Sabtu (15/1) hingga memicu peringatan tsunami dan perintah evakuasi di Jepang dan menyebabkan gelombang besar di beberapa pulau dan wilayah di Pasifik Selatan.
Pada akhir pekan itu, dua orang juga tenggelam di pantai-pantai Peru akibat ombak yang tidak biasa.
Lembaga Pertahanan Sipil Nasional Peru menyatakan bahwa mereka telah mengendalikan tumpahan minyak tersebut.
Pada Minggu (16/1), pihak Kilang La Pampilla mengakui ada "tumpahan minyak dalam jumlah terbatas".
Pada Selasa (18/1), pihak La Pampilla mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah mengerahkan penghalang untuk menahan tumpahan minyak di daerah-daerah yang terkena dampak dan minyak mentah yang tumpah dikumpulkan sesuai dengan protokol yang berlaku.
"Upaya sedang dilakukan untuk mengembalikan wilayah pesisir ke keadaan semula. Lebih dari 200 orang yang dibagi menjadi beberapa kru dengan peralatan khusus sedang melakukan perbaikan di pantai Cavero, Baha Blanca, dan Santa Rosa," kata pengelola kilang tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tonga konfirmasi tiga korban jiwa dan kehancuran pulau terpencil
Baca juga: Presiden Majelis Umum PBB: Tonga kuak kerentanan negara pulau kecil