Yogyakarta mulai terapkan harga minyak goreng Rp14.000/lt
19 Januari 2022 16:42 WIB
Retail modern di Kota Yogyakarta mulai menerapkan harga tunggal minyak goreng kemasan yaitu Rp14.000 per liter, Rabu (19/1/2022). ANTARA/HO-Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta/am.
Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah retail di Kota Yogyakarta khususnya yang masuk dalam jaringan skala nasional mulai menerapkan harga tunggal untuk minyak goreng kemasan yaitu Rp14.000 per liter atau Rp28.000 per dua liter.
"Dari pantauan kami, gerai retail nasional di Kota Yogyakarta sudah menerapkan harga tunggal minyak goreng dengan disertai aturan pembatasan pembelian maksimal dua kemasan per konsumen," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu.
Meskipun demikian, sejumlah retail lokal di Kota Yogyakarta masih menjual minyak goreng kemasan dengan harga lama yang berkisar antara Rp18.000-Rp20.000 per liter.
Para pelaku retail lokal tersebut, lanjut dia, masih menunggu kejelasan mengenai harga dengan distributor.
"Kami akan terus memantau perkembangan harga minyak goreng di retail-retail lokal ini. Harapannya, bisa segera menyesuaikan dengan aturan single price yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Meskipun harga minyak goreng kemasan yang dijual di retail modern sudah turun, Yunianto meminta masyarakat tidak berbondong-bondong memborong minyak goreng.
Ia memastikan kebijakan tersebut tidak berlaku sesaat tetapi akan diberlakukan untuk jangka panjang hingga enam bulan.
"Penurunan harga ini bukan karena promo, tetapi merupakan program yang berkesinambungan dari pemerintah untuk enam bulan ke depan," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan dirinya sudah bertemu dengan pelaku usaha retail yang tergabung dalam Aprindo yang memastikan akan menerapkan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan.
"Sudah ada ketentuan dari pemerintah mengenai harga tunggal itu. Jadi, memang harus dijalankan dan pemerintah daerah akan memantau untuk memastikan seluruh retail menerapkan harga yang sudah ditetapkan," katanya.
Selain untuk retail, Heroe juga meminta pedagang di pasar tradisional juga dapat menyesuaikan harga jual minyak goreng menjadi Rp14.000 per liter.
"Harapannya, harga bisa disesuaikan secepatnya. Masa transisi harga dibatasi satu pekan," katanya.
Heroe menambahkan kebijakan harga tunggal minyak goreng tersebut ditujukan untuk menjaga tingkat inflasi sehingga saat Ramadhan hingga Lebaran nanti harga tetap bisa terjaga.
"Apalagi dalam waktu dekat akan banyak mahasiswa yang kembali ke Yogyakarta untuk kuliah langsung. Jadi, inflasi harus dijaga agar tidak naik terlalu tinggi," katanya.
Baca juga: Gapki prediksi harga CPO bertahan tinggi hingga Maret 2022
Baca juga: Mendag: Kebijakan minyak goreng satu harga dimulai 19 Januari
Baca juga: Pemkot Jakpus gelar operasi pasar minyak goreng
"Dari pantauan kami, gerai retail nasional di Kota Yogyakarta sudah menerapkan harga tunggal minyak goreng dengan disertai aturan pembatasan pembelian maksimal dua kemasan per konsumen," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu.
Meskipun demikian, sejumlah retail lokal di Kota Yogyakarta masih menjual minyak goreng kemasan dengan harga lama yang berkisar antara Rp18.000-Rp20.000 per liter.
Para pelaku retail lokal tersebut, lanjut dia, masih menunggu kejelasan mengenai harga dengan distributor.
"Kami akan terus memantau perkembangan harga minyak goreng di retail-retail lokal ini. Harapannya, bisa segera menyesuaikan dengan aturan single price yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Meskipun harga minyak goreng kemasan yang dijual di retail modern sudah turun, Yunianto meminta masyarakat tidak berbondong-bondong memborong minyak goreng.
Ia memastikan kebijakan tersebut tidak berlaku sesaat tetapi akan diberlakukan untuk jangka panjang hingga enam bulan.
"Penurunan harga ini bukan karena promo, tetapi merupakan program yang berkesinambungan dari pemerintah untuk enam bulan ke depan," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan dirinya sudah bertemu dengan pelaku usaha retail yang tergabung dalam Aprindo yang memastikan akan menerapkan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan.
"Sudah ada ketentuan dari pemerintah mengenai harga tunggal itu. Jadi, memang harus dijalankan dan pemerintah daerah akan memantau untuk memastikan seluruh retail menerapkan harga yang sudah ditetapkan," katanya.
Selain untuk retail, Heroe juga meminta pedagang di pasar tradisional juga dapat menyesuaikan harga jual minyak goreng menjadi Rp14.000 per liter.
"Harapannya, harga bisa disesuaikan secepatnya. Masa transisi harga dibatasi satu pekan," katanya.
Heroe menambahkan kebijakan harga tunggal minyak goreng tersebut ditujukan untuk menjaga tingkat inflasi sehingga saat Ramadhan hingga Lebaran nanti harga tetap bisa terjaga.
"Apalagi dalam waktu dekat akan banyak mahasiswa yang kembali ke Yogyakarta untuk kuliah langsung. Jadi, inflasi harus dijaga agar tidak naik terlalu tinggi," katanya.
Baca juga: Gapki prediksi harga CPO bertahan tinggi hingga Maret 2022
Baca juga: Mendag: Kebijakan minyak goreng satu harga dimulai 19 Januari
Baca juga: Pemkot Jakpus gelar operasi pasar minyak goreng
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: