Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Dr Umar Syadat Hasibuan mengharapkan, agar pemilihan Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) tidak dipolitisasi, karena hal itu merupakan langkah strategis untuk lebih menjadikan TNI makin profesional.

"Terpilihnya Letjen Pramono Edhie merupakan hasil dari proses yang murni dari profesionalisasi yang dilakukan TNI," kata Umar kepada pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Umar, hal tersebut juga bukti bahwa pertimbangan jenjang kepangkatan, prestasi, komitmen dan loyalitas Letjen Pramono selama ini di TNI AD, dan bukan berdasarkan soal hubungan kekeluargaan.

Terpilihnya Letjen Pramono Edhie Wibowo jangan dilihat semata karena dia adik iparnya Presiden SBY. Harus dilihat juga dari pencapaian jenjang karirnya yang bersih, dimulai dari bukan siapa-siapa dan masa penugasannya, dialah perwira TNI yang paling layak. Dia mempunyai kapasitas, kapabilitas, pengalaman dan wawasan yang luas, katanya.

"Sepengetahuan saya, dia sangat loyal pada negara dan hanya tahu bahwa tugasnya hanyalah mengurus pertahanan negara, tidak banyak macam-macam," ujar Umar.

Umar mengharapkan, hubungan Letjen Pramono Edhie dengan kakak iparnya, Presiden SBY agar tidak dijadikan isu politik, karena jabatan Kasad adalah jabatan karir dari prestasi seorang perwira TNI yang diraih sesuai prestasinya.(*)