Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat untuk konsisten patuh pada protokol kesehatan di tengah mobilitas penduduk yang mengalami tren peningkatan usai libur Natal dan tahun baru.

"Perlu diketahui bahwa pada bulan Januari ini kita mengalami peningkatan mobilitas karena pertama, kegiatan bisnis dan ekonomi mulai berjalan lagi setelah libur Natal dan tahun baru," kata Reisa Broto Asmoro saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu siang.

Selain itu, mobilitas penduduk juga tampak dari aktivitas kedatangan wisatawan yang baru saja kembali dari luar negeri serta adanya risiko transmisi dari pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Menkes: Angka kasus Omicron di Indonesia meningkat menjadi 1.400

Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan, kata Reisa, per 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 terjadi peningkatan penumpang angkutan umum sebesar 13,91 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Hal tersebut penting untuk dijadikan pengingat bahwa kita harus selalu patuh terhadap protokol kesehatan saat menggunakan transportasi umum, saat beraktivitas di ruang publik dan terapkan prokes kedatangan saat kembali ke rumah agar resiko penularan COVID-19 berkurang," katanya.

Ia mengatakan sepanjang 2021 jumlah kedatangan warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri mencapai 514.251 jiwa.

"Situasi itu perlu dijadikan catatan penting bagi seluruh masyarakat yang usai melakukan perjalanan keluar negeri untuk patuh melakukan karantina secara tertib agar risiko penyebaran COVID-19 dapat dihindari," katanya.

Baca juga: 276 pasien Omicron di Indonesia sudah sembuh

"Seperti apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Januari 2022, bahwa jika masyarakat tidak memiliki keperluan yang mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian dan menyarankan 'work from home' bagi yang bisa bekerja di rumah," kata Reisa menambahkan.

Menurut Reisa aktivitas perjalanan luar negeri dapat dikecualikan apabila ada hal yang mendesak dan penting.

Duta Perubahan Perilaku itu mengatakan
kerja sama dari berbagai pihak adalah kunci pengendalian COVID-19 yang efektif, sebab masyarakat memegang peranan utama dalam faktor utama pencegahan untuk dapat selalu mendukung upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah.

"Salah satu contohnya segeralah mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi, apapun jenis vaksinnya. Semua terbukti memberikan perlindungan yang efektif terhadap semua varian sehingga tidak perlu pilih-pilih merek vaksin," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu memastikan bahwa orang di sekitarnya sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap. "Mari kita bantu mereka untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang pentingnya vaksinasi bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya," katanya.

Baca juga: Jubir: Kasus konfirmasi COVID-19 catat angka tertinggi sejak Oktober