Sepak Bola Nasional
Ketum PSSI tak sejalan Haruna Soemitro soal proses dalam sepak bola
19 Januari 2022 10:00 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) berbincang dengan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (kiri) saat menghadiri pengenalan dan pembukaan pemusatan latihan timnas putri Indonesia di Lapangan D, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan tidak sejalan dengan anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro soal pentingnya sebuah proses dalam sepak bola.
Kepada pewarta di Jakarta, Selasa, Iriawan menegaskan bahwa proses merupakan jalan yang mesti dilewati untuk mencapai tujuan.
"Misalnya, dari sini (Jakarta-red) mau ke Bogor, masa tiba-tiba sampai di Bogor? Tentu, kan, harus melewati jalan tol atau jalan biasa, bisa naik mobil, kereta api atau pesawat. Itulah prosesnya dan kami percaya pada proses itu," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Menurut Iriawan, tidak ada tim nasional yang bisa berprestasi tanpa proses.
Iriawan mencontohkan para pemain muda mesti mengantongi banyak jam latihan dan pertandingan agar perfoma serta kemampuan mereka terus meningkat.
"Saya yakin, kepercayaan terhadap proses akan membentuk hasil yang baik," tutur purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Baca juga: PSSI: posisi Shin aman dan berpotensi diberikan perpanjangan kontrak
Sebelumnya, dalam sebuah video siniar di kanal Youtube JPNN.COM, Haruna Soemitro menyebut bahwa yang terpenting dalam sepak bola adalah hasil bukan proses.
"Ya, memang gitu sepak bola. Di sepak bola itu orang tak mau lihat proses. Yang dilihat hasil," ujar Haruna ketika itu.
Pernyataan Haruna tersebut mendapatkan protes dari banyak warganet. Apalagi kalimat tersebut juga diarahkan Haruna untuk menyindir pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong yang dianggapnya sama saja dengan pelatih lain karena "hanya" bisa membawa skuad "Garuda" ke final Piala AFF.
Gelombang kritik Haruna untuk Shin Tae-yong membuat warganet bereaksi dan memunculkan tanda pagar (tagar) #HarunaOut di media sosial sebagai desakan agar Haruna keluar dari PSSI. Bersamaan dengan itu, warganet memberikan dukungan kepada Shin Tae-yong.
Baca juga: Ketua Umum PSSI anggap tagar #HarunaOut bagian demokrasi
Kepada pewarta di Jakarta, Selasa, Iriawan menegaskan bahwa proses merupakan jalan yang mesti dilewati untuk mencapai tujuan.
"Misalnya, dari sini (Jakarta-red) mau ke Bogor, masa tiba-tiba sampai di Bogor? Tentu, kan, harus melewati jalan tol atau jalan biasa, bisa naik mobil, kereta api atau pesawat. Itulah prosesnya dan kami percaya pada proses itu," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Menurut Iriawan, tidak ada tim nasional yang bisa berprestasi tanpa proses.
Iriawan mencontohkan para pemain muda mesti mengantongi banyak jam latihan dan pertandingan agar perfoma serta kemampuan mereka terus meningkat.
"Saya yakin, kepercayaan terhadap proses akan membentuk hasil yang baik," tutur purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Baca juga: PSSI: posisi Shin aman dan berpotensi diberikan perpanjangan kontrak
Sebelumnya, dalam sebuah video siniar di kanal Youtube JPNN.COM, Haruna Soemitro menyebut bahwa yang terpenting dalam sepak bola adalah hasil bukan proses.
"Ya, memang gitu sepak bola. Di sepak bola itu orang tak mau lihat proses. Yang dilihat hasil," ujar Haruna ketika itu.
Pernyataan Haruna tersebut mendapatkan protes dari banyak warganet. Apalagi kalimat tersebut juga diarahkan Haruna untuk menyindir pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong yang dianggapnya sama saja dengan pelatih lain karena "hanya" bisa membawa skuad "Garuda" ke final Piala AFF.
Gelombang kritik Haruna untuk Shin Tae-yong membuat warganet bereaksi dan memunculkan tanda pagar (tagar) #HarunaOut di media sosial sebagai desakan agar Haruna keluar dari PSSI. Bersamaan dengan itu, warganet memberikan dukungan kepada Shin Tae-yong.
Baca juga: Ketua Umum PSSI anggap tagar #HarunaOut bagian demokrasi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: