Denpasar (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali Nusra secara resmi menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba asal Perancis The Sea Cleaner (TSC) untuk membersihkan sampah di laut diawali penandatanganan secara virtual.

Ketua APSI Bali Nusra Putu Ivan Yunatana di Denpasar, Selasa, mengatakan dalam perjanjian kerja sama ini, nantinya TSC berperan membantu menyediakan kapal yang dapat membersihkan sampah di laut. Kapal itu bernama Mobula 8.

"Nanti akan bersinergi dengan APSI. Jika mereka membersihkan sampah di laut dan membawa ke darat dan anggota APSI membantu pengangkutan dan pengolahan lebih lanjut sehingga sampah-sampah tersebut bisa tertangani dengan baik," kata seorang pemilik TPST Samtaku Jimbaran, Kabupaten Badung Bali.

Ivan Yunatana akrabnya dipanggil Putu Ivan menjelaskan kerja sama yang ditandatangani secara virtual, pada Senin (17/1), ini juga merupakan projek pertama dari The Sea Cleanner di Bali dan Indonesia. Kerja sama ini awalnya diinisiasi salah satu anggota APSI DPD Bali Nusra, PT Bala Biotech Indonesia.

Baca juga: Coral Triangle Center soroti ancaman polusi sampah plastik di lautan

Baca juga: Indonesia-Chile perkuat kerja sama bidang perikanan dan lingkungan


"Jangka waktu kerjasamanya selama satu tahun. Mulai 17 Januari 2022 hingga 17 Januari 2023," kata Putu Ivan.

Menurut pemilik Bali Waste Cycle (BWC), nantinya APSI berkoordinasi lebih lanjut untuk mengetahui daerah laut mana saja yang membutuhkan kehadiran kapal pembersih sampah dari Perancis itu.

Putu Ivan mengharapkan nantinya kerja sama ini bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga laut Indonesia, khususnya Bali.

"Semoga ini bisa berkelanjutan sesuai dengan harapan kami juga. Penanganan sampah di Bali sangat penting. Karena ini juga bisa membantu ekosistem laut di Bali akan lebih baik," kata Putu Ivan.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Bala Biotech Indonesia, I Kadek Alamsta Suarjuniarta yang juga anggota APSI DPD Bali Nusra menjelaskan keluaran (out put) dari kerja sama itu untuk keberlangsungan ekosistem lingkungan, khususnya laut.

Pihaknya mengharapkan juga agar kerja sama ini ke depannya tidak hanya sebatas pembersihan sampah di lautan. Tetapi juga terkait pemrosesannya di daratan.

"Kerja sama ini kami siapkan kurang lebih setahun. Kami sering bertemu via daring bareng. Mereka mempersiapkan potensi tempat lokasi pembersihan sampah menggunakan kapal Mobula 8. Karena ini merupakan proses panjang, jadi hasil dari kerja sama ini juga akan besar untuk Bali, Indonesia, juga Perancis dan dunia," katanya.*

Baca juga: Masyarakat Bali dan kru kapal angkatan laut Chili bersih-bersih pantai

Baca juga: Para penyelam bersihkan sampah plastik di laut Buleleng