Cikarang (ANTARA News) Sekitar 2.000 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak tertampung di Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta di Kabupaten Bekasi.

Kasi Kelembagaan Pendidikan Dasar dan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Agus Suparno, di Cikarang, Selasa, mengatakan bahwa jumlah lulusan siswa SMP tahun ini mencapai 24.000 orang, berasal dari 105 SMP negeri dan 120 SMP swasta.

Sedangkan kuota siswa baru untuk SMA hanya 21.955, yang disebar di 33 SMA negeri dan 53 SMA swasta.

"Artinya ... ada 2.000 siswa yang tidak tertampung, baik di SMA negeri maupun swasta," kata Agus.

Agus juga menghimbau kepada para siswa yang tidak tertampung di SMA, untuk mengambil jalur pendidikan non-formal seperti pesantren atau pindah ke daerah tetangga, seperti ke Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Karawang atau Jakarta.

"Tahun lalu jumlah siswa yang tidak tertampung malah mencapai 6.000 siswa. Tahun ini berkurang karena ada pembangunan beberapa sekolah baru dan penambahan ruang kelas," kata Agus.

Menurut Agus, pendaftaran siswa baru untuk SMA negeri dibuka sejak tanggal 27 Juni sampai 2 Juli 2011.

Proses pendaftarannya belum menggunakan sistem online dan masih manual. Hal ini, kata Agus, disebabkan karena jaringan Internet belum bisa dijangkau di semua wilayah Kabupaten Bekasi.

"Masyarakat Kabupaten Bekasi belum terbiasa menggunakan Internet. Jika kita paksakan nanti malah menimbulkan masalah" kata Agus.