Satgas: Tren kasus positif kategori PPLN meningkat awal Januari
18 Januari 2022 18:56 WIB
Tangkapan layar - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (18/1/2022). ANTARA/Prisca Triferna/aa.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 di pintu-pintu masuk kedatangan internasional dalam periode 1 Desember 2021 sampai pertengahan Januari 2022 yang berasal dari kategori pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Untuk DKI Jakarta dari 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, terlihat Desember relatif rendah, antara PPLN dan non-PPLN. Tetapi mulai meningkat di awal Januari," jelas Wiku dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin.
Baca juga: Sudah ada 243 kasus Omicron transmisi lokal di DKI Jakarta
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 dalam periode 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, kasus positif dari PPLN menyumbang 60 persen dari total kasus pada periode itu di DKI Jakarta. Sementara sisanya adalah non-PPLN.
Tren serupa juga terjadi di Kepulauan Riau dengan kontribusi PPLN untuk periode 1 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022 adalah 97 persen dan sisanya adalah penularan domestik.
Sementara di Kalimantan Barat, PPLN yang masuk lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk berkontribusi 10 persen kasus dalam periode 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, sementara di Entikong, PPLN berkontribusi 40 persen. Sisanya adalah non-PPLN.
Baca juga: Kapolri minta Forkopimda Bali perketat prokes dan karantina PPLN
Baca juga: Luhut: Aplikasi monitoring Presisi bantu pantau karantina PPLN
Wiku menjelaskan bahwa dalam periode tersebut, total kasus positif PPLN yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta adalah 3.923 kasus, dengan 567 diantaranya terkonfirmasi varian Omicron.
Sedangkan di Aruk dan Entikong terkonfirmasi 79 kasus, Pelabuhan Batam di Kepulauan Riau 729 kasus positif dan Pelabuhan Nunukan di Kalimantan Utara tiga kasus positif dalam periode tersebut.
"Untuk DKI Jakarta dari 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, terlihat Desember relatif rendah, antara PPLN dan non-PPLN. Tetapi mulai meningkat di awal Januari," jelas Wiku dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin.
Baca juga: Sudah ada 243 kasus Omicron transmisi lokal di DKI Jakarta
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 dalam periode 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, kasus positif dari PPLN menyumbang 60 persen dari total kasus pada periode itu di DKI Jakarta. Sementara sisanya adalah non-PPLN.
Tren serupa juga terjadi di Kepulauan Riau dengan kontribusi PPLN untuk periode 1 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022 adalah 97 persen dan sisanya adalah penularan domestik.
Sementara di Kalimantan Barat, PPLN yang masuk lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk berkontribusi 10 persen kasus dalam periode 1 Desember 2021 sampai 16 Januari 2022, sementara di Entikong, PPLN berkontribusi 40 persen. Sisanya adalah non-PPLN.
Baca juga: Kapolri minta Forkopimda Bali perketat prokes dan karantina PPLN
Baca juga: Luhut: Aplikasi monitoring Presisi bantu pantau karantina PPLN
Wiku menjelaskan bahwa dalam periode tersebut, total kasus positif PPLN yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta adalah 3.923 kasus, dengan 567 diantaranya terkonfirmasi varian Omicron.
Sedangkan di Aruk dan Entikong terkonfirmasi 79 kasus, Pelabuhan Batam di Kepulauan Riau 729 kasus positif dan Pelabuhan Nunukan di Kalimantan Utara tiga kasus positif dalam periode tersebut.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: