PKT terima peserta pendidikan vokasi dari Papua-NTT
18 Januari 2022 17:58 WIB
Peserta program pendidikan vokasi setara diploma 1 dari Provinsi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/HO-PT Pupuk Kaltim
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) menerima peserta program pendidikan vokasi setara diploma 1 dari Provinsi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mempersiapkan SDM yang andal dan terampil sesuai kebutuhan dunia industri.
SVP SDM PKT Endang Murtiningsih dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan total peserta yang mengikuti program ini sebanyak 50 orang terdiri atas 35 peserta dari Papua, Papua Barat dan NTT, ditambah 15 peserta dari Bontang, Kaltim.
Para peserta diterima secara simbolis oleh Endang Murtiningsih dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Barnabas Donansiba di Hotel Grand Equator Bontang, pada Minggu (16/1/2022).
Program ini merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama PKT dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era volatility, uncertainly, complexity, dan ambiguity (VUCA).
"Kerja sama program pendidikan vokasi setara diploma 1 ini juga menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan dengan masa studi maksimal satu tahun," ujar Endang.
Program ini selaras dengan semangat PKT dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Para peserta akan mendapatkan materi link and match sesuai kebutuhan industri dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelaksanaan program juga didukung infrastruktur learning and development yang disiapkan PKT untuk membangun budaya learning agility, dengan memberikan berbagai fasilitas pembelajaran menarik dan mudah diakses.
"Selain mendapat ijazah setara diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten juga akan menerima sertifikat profesi dari PKT dan BNSP," terang Endang.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengembangan pendidikan vokasi yang diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan, terus dilaksanakan PKT dalam dua tahun terakhir.
Seluruh program tersebut bekerja sama dengan berbagai pihak seperti lembaga pelatihan dan keterampilan (LPK) binaan PKT maupun pemerintah.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Donansiba berpesan para peserta dapat menimba ilmu dan memanfaatkan kesempatan program ini dengan baik, sehingga mampu mengasah diri agar lebih terampil dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Dia mengatakan SDM di Indonesia timur sepatutnya mampu menjawab tantangan dengan tersedianya tenaga kerja andal yang memiliki daya saing tinggi di berbagai bidang.
"Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan belajar secara maksimal, karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Terus asah dan tingkatkan kapasitas diri, untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan pola pikir yang lebih maju," kata Barnabas.
Barnabas berharap program ini berjalan secara berkesinambungan sehingga mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi anak di Indonesia timur untuk peningkatan capacity building melalui pendidikan vokasi.
Program ini dinilai memberi efek positif terhadap pembangunan Papua dan Papua Barat, khususnya pengembangan SDM yang ke depannya diharap turut berkontribusi bagi daerah yang lebih baik dan maju.
"Atas nama Pemprov Papua Barat, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PKT yang memfasilitasi putra putri kami untuk belajar dan menimba pengetahuan, dengan harapan kawasan timur Indonesia ini bisa sama-sama kita bangun dan kembangkan ke depannya," papar Barnabas.
Mewakili peserta, Gabriella Yohana Pedai mengaku siap mengikuti program pendidikan vokasi setara diploma 1 ini dengan baik guna meningkatkan kapasitas diri dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Dirinya menyebut program ini memberikan kesempatan bagi putra putri dari Indonesia timur untuk lebih maju dan berkembang, baik dari pola pikir maupun daya saing dan keterampilan, sehingga ke depan dapat bermanfaat bagi pembangunan SDM maupun daerah.
"Kami siap mengikuti program ini dengan baik, serta memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk belajar dan menimba pengetahuan secara maksimal. Semoga ke depan hasil yang kami harapkan bisa tercapai dengan bantuan PKT untuk membimbing," kata Gabriella.
Baca juga: Pupuk Kaltim terapkan peraturan keselamatan, implementasikan K3
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan stok-distribusi pupuk berjalan baik
Baca juga: Program rehabilitasi terumbu Pupuk Kaltim sudah berjalan 12 tahun
SVP SDM PKT Endang Murtiningsih dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan total peserta yang mengikuti program ini sebanyak 50 orang terdiri atas 35 peserta dari Papua, Papua Barat dan NTT, ditambah 15 peserta dari Bontang, Kaltim.
Para peserta diterima secara simbolis oleh Endang Murtiningsih dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Barnabas Donansiba di Hotel Grand Equator Bontang, pada Minggu (16/1/2022).
Program ini merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama PKT dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era volatility, uncertainly, complexity, dan ambiguity (VUCA).
"Kerja sama program pendidikan vokasi setara diploma 1 ini juga menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan dengan masa studi maksimal satu tahun," ujar Endang.
Program ini selaras dengan semangat PKT dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Para peserta akan mendapatkan materi link and match sesuai kebutuhan industri dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelaksanaan program juga didukung infrastruktur learning and development yang disiapkan PKT untuk membangun budaya learning agility, dengan memberikan berbagai fasilitas pembelajaran menarik dan mudah diakses.
"Selain mendapat ijazah setara diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten juga akan menerima sertifikat profesi dari PKT dan BNSP," terang Endang.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengembangan pendidikan vokasi yang diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan, terus dilaksanakan PKT dalam dua tahun terakhir.
Seluruh program tersebut bekerja sama dengan berbagai pihak seperti lembaga pelatihan dan keterampilan (LPK) binaan PKT maupun pemerintah.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Donansiba berpesan para peserta dapat menimba ilmu dan memanfaatkan kesempatan program ini dengan baik, sehingga mampu mengasah diri agar lebih terampil dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Dia mengatakan SDM di Indonesia timur sepatutnya mampu menjawab tantangan dengan tersedianya tenaga kerja andal yang memiliki daya saing tinggi di berbagai bidang.
"Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan belajar secara maksimal, karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Terus asah dan tingkatkan kapasitas diri, untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan pola pikir yang lebih maju," kata Barnabas.
Barnabas berharap program ini berjalan secara berkesinambungan sehingga mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi anak di Indonesia timur untuk peningkatan capacity building melalui pendidikan vokasi.
Program ini dinilai memberi efek positif terhadap pembangunan Papua dan Papua Barat, khususnya pengembangan SDM yang ke depannya diharap turut berkontribusi bagi daerah yang lebih baik dan maju.
"Atas nama Pemprov Papua Barat, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PKT yang memfasilitasi putra putri kami untuk belajar dan menimba pengetahuan, dengan harapan kawasan timur Indonesia ini bisa sama-sama kita bangun dan kembangkan ke depannya," papar Barnabas.
Mewakili peserta, Gabriella Yohana Pedai mengaku siap mengikuti program pendidikan vokasi setara diploma 1 ini dengan baik guna meningkatkan kapasitas diri dan berkompeten sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Dirinya menyebut program ini memberikan kesempatan bagi putra putri dari Indonesia timur untuk lebih maju dan berkembang, baik dari pola pikir maupun daya saing dan keterampilan, sehingga ke depan dapat bermanfaat bagi pembangunan SDM maupun daerah.
"Kami siap mengikuti program ini dengan baik, serta memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk belajar dan menimba pengetahuan secara maksimal. Semoga ke depan hasil yang kami harapkan bisa tercapai dengan bantuan PKT untuk membimbing," kata Gabriella.
Baca juga: Pupuk Kaltim terapkan peraturan keselamatan, implementasikan K3
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan stok-distribusi pupuk berjalan baik
Baca juga: Program rehabilitasi terumbu Pupuk Kaltim sudah berjalan 12 tahun
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: