Ambon (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Ambon memperkirakan tinggi gelombang laut di perairan Arafura berkisar antara dua hingga lima meter pada pekan ini, sehingga berbahaya bagi perahu dan kapal nelayan.
"Sedangkan ketinggian gelombang dua hingga tiga meter terjadi di perairan laut Ambon, Aru, Geser di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Selat Manipa," kata Kepala Seksi opservasi dan informasi BMKG Ambon, Fransina Pattinama, di Ambon, Senin.
Menurut dia, perkiraan pada 27 Juni hingga 3 Juli 2011 nanti, gelombang laut setinggi dua hingga lima meter, berpeluang terjadi di laut Buru, di perairan laut Banda, Aru, Kei, laut Tanimbar di Kabupaten Maluku Tengara Barat, Maluku Barat Daya.
"Sedangkan ketinggian gelombang dua hingga tiga meter terjadi di perairan laut Ambon, Aru, Geser di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Selat Manipa," katanya.
Ia mengatakan ketinggian gelombang tersebut perlu diwaspadai para nelayan dan kapal dalam seminggu ke depan karena berbahaya untuk pelayaran
Berdasarkan analisa pantauan citra satelit cuaca, untuk esok hari (27/6), terlihat peluang pertumbuhan awan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di wilayah pulau Ambon, Buru, Seram, Banda, Aru, Kei dan Tanimbar
BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan pada 21-27 Juni 2011 tentang gelombang laut yang mencapai lima meter di laut Arafura.
Ketinggian gelombang disebabkan tiupan angin kencang sehingga memicu terjadinya gelombang di perairan di daerah tersebut.
Dari analisa pantauan citra satelit cuaca terlihat peluang pertumbuhan awan dan hujan dengan intensitas bervariasi dari ringan hingga deras, terjadi di Pulau Ambon, Seram, Buru, Banda dan pulau Geser dan Kepulauan Aru.
Warga yang bermukim di kawasan perbukitan dan sungai juga diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana longsor dan banjir akibat tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir.
(ANT)
Waspadai Gelombang Lima Meter Di Laut Arafura
27 Juni 2011 17:01 WIB
Gelombang Laut(FOTO ANTARA/Yusran Uccang)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: