Yogyakarta (ANTARA News) - Buruh gendong di Pasar Giwangan memiliki shelter atau rumah singgah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bersifat pribadi, seperti berganti baju, istirahat tidur, sholat atau menyusui.
"Shelter atau rumah singgah ini diharapkan bermanfaat untuk menjaga harkat dan martabat mereka. Selama ini mereka berkegiatan yang bersifat pribadi di antara tumpukan kotak buah dan sayur," kata Ketua Jejaring Penanggulangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kota Yogyakarta,Tri Kirana Muslidatun, di Yogyakarta, Senin.
Rumah singgah di Pasar Giwangan tersebut dibangun Jejaring
Penanggulangan KDRT Kota Yogyakarta dan merupakan rangkaian kegiatan
Peringatan Hari Kartini.
Pengusaha kosmetik nasional Martha Tilaar pun berkesempatan
meresmikan secara langsung rumah singgah tersebut ditandai dengan
pemecahan kendi.
Martha Tilaar selaku penyandang dana pembangunan rumah singgah
tersebut mengatakan, rumah singgah merupakan suatu bentuk kepedulian
perusahaannya kepada buruh gendong yang masuk dalam kategori perempuan
mandiri dan tangguh.
Menurut dia, keberadaan rumah singgah tersebut menjadi bagian dari upaya perlindungan terhadap kaum perempuan, khususnya kepada buruh gendong yang masuk dalam kategori perempuan mandiri.
"Buruh gendong adalah perempuan yang mandiri. Saya salut dengan perjuangan mereka. Saya berharap, kepedulian kami bisa bermanfaat," katanya.
Ia juga berharap, seluruh buruh gendong di Pasar Giwangan tersebut tetap dapat bekerja dengan disiplin, ulet, jujur, dan tangguh.
Rumah singgah tersebut berukuran 3x5 meter yang terletak tepat di tengah-tengah Pasar Giwangan dan difasilitasi dengan dua buah kursi panjang yang bisa digunakan untuk beristirahat disela-sela pekerjaan. ***4***
(E013)
Buruh Gendong Giwangan Miliki "Shelter"
27 Juni 2011 16:38 WIB
Sejumlah penjual jamu gendong. (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: