Medan (ANTARA) - Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) hingga pekan ini sudah membeli 39 ton beras petani dari total target yang diberikan pusat sepanjang 2022 sebanyak 27.000 ton.

"Alhamdulillah sudah ada pembelian sebanyak 39 ton. Bulog Sumut terus berupaya meningkatkan pembelian meski hasil panen belum banyak," ujar Pemimpin Perum Bulog Sumut, Arif Mandu di Medan, Senin.

Menurut dia, masa puncak panen padi di Sumut terjadi pada bulan Maret 2022.

Meski panen belum banyak, katanya, tetapi produksi padi di sejumlah daerah sentra produksi Sumut seperti Deliserdang tetap ada sehingga menjadi lokasi pilihan Bulog Sumut untuk melakukan pembelian padi atau beras.

Pembelian/pengadaan beras petani untuk meningkatkan stok di gudang Bulog dan berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bulog Sumut pada tahun ini diperintahkan pusat untuk mencapai target pembelian beras sebanyak 27.000 ton.

Baca juga: Bulog targetkan serap 4,14 juta ton beras pada triwulan I tahun ini

Jumlah target itu sama dengan tahun 2021, meski pada tahun lalu realisasi pengadaan Bulog Sumut masih belum tercapai atau hanya sebanyak 22.579 ton.

Meski belum capai target, tetapi jumlah pengadaan beras tahun 2021 tercatat paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Ada beberapa faktor penyebab belum terealisasinya target pengadaan beras petani itu.

Mulai lebih cenderung mahalnya harga beras petani dari harga yang ditetapkan pemerintah dan permintaan ke petani yang cukup banyak.

"Walau pembelian belum banyak, stok masih aman sehingga harga bahan pangan utama itu masih stabil di pasar," katanya.

Sok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog Sumut ada 5.777 ton dan beras komersil 1.118 ton.

Baca juga: Dirut Bulog: Stok beras aman hingga awal triwulan I-2022