Vita/Nadya Akui Kalah Kelas dari Wang/Yu
26 Juni 2011 21:17 WIB
Pebulutangkis ganda putri Indonesia Vita Marissa dan Nadya Melati mengembalikan bola ke arah lawannya pebulutangkis China Wang Xiaoli dan Yu Yang dalam pertandingan final Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/6). Pasangan Indonesia kalah dengan skor 21-12 , 21-10. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda putri Indonesia Vita Marissa/Nadya Melati mengaku kalah kelas dibandingkan dengan Wang Xiaoli/Yu Yang, lawannya saat final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011 di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Unggulan pertama asal China Wang Xiaoli/Yu Yang kemampuannya jauh di atas pasangan pemain Indonesia nonpelatnas itu. Di final, pasangan Vita/Nadya harus menyerah dengan dua set langsung 12-21, 10-21.
"Terima kasih atas dukungannya selama ini. Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik, tetapi hasilnya belum maksimal," kata Nadya Melati usai pertandingan.
Menurut dia, di pertandingan final ini dirinya merasa terus ditekan oleh lawan sehingga harus berjuang dengan keras untuk mengimbangi permainan lawan.
Selama bertanding, kata dia, dirinya juga sempat demam panggung karena selama mengikuti kejuaraan belum pernah disaksikan oleh ribuan penonton seperti di final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011.
"Ini baru pertama kali bertanding ditonton banyak orang. Ada ribuan," kata Nadya menambahkan.
Pernyataan sama dikatakan oleh Vita Marissa. Kalah kelas merupakan salah satu penyebab kegagalan dalam merebut juara ganda putri Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Tetapi kekalahan ini akan dijadikan motivasi untuk kejuaraan berikutnya.
"Saya akui Nadya memang terus mendapatkan tekanan selama bertanding. Itu wajar. Setiap ada pasangan baru pasti akan dikejar oleh lawan," kata Vita Marissa.
Meski demikian, kata dia, Nadya Melati telah menunjukkan kemampuannya jika mampu bersaing hingga sampai babak final. Ini adalah sebuah prestasi yang pantas dibanggakan.
Sementara itu, pasangan China Wang Xiaoli/Yu Yang mengaku sempat kesulitan untuk mengalahkan pasangan Vita Marissa/Nadya Melati karena pasangan ini merupakan pasangan baru.
"Kami beruntung bisa memang. Sebelumnya memang kami kesulitan untuk menekan lawan. Apalagi Nadya bermain lebih bersemangat," kata Wang Xiaoli usai pertandingan.
Pertanyataan Wang Xiaoli dipertegas oleh Yu Yang. Menurut dia, bermain di rumah sendiri Vita Marissa/Nadya Melati bermain lepas sehingga perlu usaha keras untuk mengalahkannya.(*)
(T.B016/M026)
Unggulan pertama asal China Wang Xiaoli/Yu Yang kemampuannya jauh di atas pasangan pemain Indonesia nonpelatnas itu. Di final, pasangan Vita/Nadya harus menyerah dengan dua set langsung 12-21, 10-21.
"Terima kasih atas dukungannya selama ini. Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik, tetapi hasilnya belum maksimal," kata Nadya Melati usai pertandingan.
Menurut dia, di pertandingan final ini dirinya merasa terus ditekan oleh lawan sehingga harus berjuang dengan keras untuk mengimbangi permainan lawan.
Selama bertanding, kata dia, dirinya juga sempat demam panggung karena selama mengikuti kejuaraan belum pernah disaksikan oleh ribuan penonton seperti di final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011.
"Ini baru pertama kali bertanding ditonton banyak orang. Ada ribuan," kata Nadya menambahkan.
Pernyataan sama dikatakan oleh Vita Marissa. Kalah kelas merupakan salah satu penyebab kegagalan dalam merebut juara ganda putri Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Tetapi kekalahan ini akan dijadikan motivasi untuk kejuaraan berikutnya.
"Saya akui Nadya memang terus mendapatkan tekanan selama bertanding. Itu wajar. Setiap ada pasangan baru pasti akan dikejar oleh lawan," kata Vita Marissa.
Meski demikian, kata dia, Nadya Melati telah menunjukkan kemampuannya jika mampu bersaing hingga sampai babak final. Ini adalah sebuah prestasi yang pantas dibanggakan.
Sementara itu, pasangan China Wang Xiaoli/Yu Yang mengaku sempat kesulitan untuk mengalahkan pasangan Vita Marissa/Nadya Melati karena pasangan ini merupakan pasangan baru.
"Kami beruntung bisa memang. Sebelumnya memang kami kesulitan untuk menekan lawan. Apalagi Nadya bermain lebih bersemangat," kata Wang Xiaoli usai pertandingan.
Pertanyataan Wang Xiaoli dipertegas oleh Yu Yang. Menurut dia, bermain di rumah sendiri Vita Marissa/Nadya Melati bermain lepas sehingga perlu usaha keras untuk mengalahkannya.(*)
(T.B016/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: