Jakarta (ANTARA) - Aplikasi GoApotik meraih sertifikasi ISO 27001 terkait dengan Sistem Manajemen Keamanan Informasi dari British Standard Institution.

Sertifikasi tersebut menyusul pemberian sertifikasi Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, GoApotik merupakan PSEF pertama yang meraih ISO 27001:2013 di Indonesia.

"GoApotik berperan untuk menghadirkan apotek yang legal, berlisensi dan terverifikasi, mendorong peran apoteker untuk melakukan pelayanan kefarmasian secara online (telefarmasi), sehingga pelayanan kefarmasian apotek di era digital tetap dapat berjalan dengan baik. Sertifikasi ISO 27001 juga menunjukkan komitmen GoApotik dalam menjaga keamanan data pelanggan," kata Head of GoApotik, Neneng Mutmainah, dalam siaran pers pada Senin.

ISO 27001 merupakan suatu standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS).

ISMS adalah seperangkat unsur yang saling terkait dengan organisasi atau perusahaan yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi, serta untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) informasi.

Dengan adanya sertifikasi ISO 27001 ini, pengguna Aplikasi GoApotik semakin percaya dalam melakukan pembelian produk farmasi karena keamanan dan kerahasiaan data yang terjaga dengan baik.

Baca juga: Telemedisin beri kemudahan akses kesehatan selama pandemi

Sebagai platform marketplace pemegang lisensi Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF), GoApotik juga membantu apotek independen kelas menengah dan kecil berkembang dan bersaing di era digital. Salah satu komitmen GoApotik sebagai platform marketplace produk farmasi adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan obat-obatan dengan cepat dan efektif.

"GoApotik mendukung upaya pemerintah memperluas dan mempermudah akses ketersediaan obat bagi masyarakat. Untuk bisa survive, pada era digital seluruh pelaku usaha apotek dituntut memberikan pelayanan online. Layanan digital ini salah satunya bisa melalui penyedia sarana elektronik farmasi," kata Neneng.

GoApotik memiliki sekitar 40.000 item produk kesehatan, suplemen, vitamin, kosmetik dan obat-obatan dengan jaringan mitra. Jaringan layanan sebanyak lebih dari 2500 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia

Menurut Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, adanya PSEF sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk sektor kesehatan yang berfokus pada akses kesehatan semesta. Penggunaan telefarmasi memungkinkan pasien mendapatkan akses obat-obatan baik untuk swamedikasi maupun obat resep dokter.

PSEF akan menghubungkan apotek dengan pasien secara daring, di mana pasien diberi kebebasan memilih apotek. Telefarmasi bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat, memudahkan, percepatan dan efisiensi pelayanan,” ungkap Bapak Dante dalam acara virtual beberapa waktu lalu.

Mendukung Layanan Farmaplus KemenkesGoApotik juga telah mendukung layanan Farmaplus Kementerian Kesehatan. Layanan ini menggandeng mitra apotek menengah dan kecil untuk mendapatkan kebutuhan farmasi di masa pandemi.

Farmaplus adalah platform untuk membantu masyarakat memeriksa ketersediaan obat Covid-19 di apotek yang ada di wilayahnya sebelum membeli obat. Penambahan apotek menengah dan kecil yang merupakan mitra GoApotik menambah jumlah apotek tergabung dalam Farmaplus menjadi 4.132 apotek per 29 Juli 2021.

“Kerja sama strategis antara platform GoApotik dan platform Farmaplus Kementerian Kesehatan RI ini adalah wujud dukungan dari apotek mitra GoApotik kepada Pemerintah dalam situasi pandemi ini,” kata Neneng.

Baca juga: SehatQ raih sertifikasi Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi

Baca juga: Pemerintah libatkan telemedisin atasi potensi lonjakan Omicron

Baca juga: Kemenkes akan fokuskan penanganan pasien Omicron melalui telemedisin