Nepal luncurkan program vaksinasi COVID ke-3
17 Januari 2022 16:06 WIB
Arsip foto - Warga menunggu dalam antrian, tanpa menjaga jarak sosial, untuk mendapatkan dosis vaksin Sinopharm China untuk melawan penyakit virus korona (COVID-19) di Kathmandu, Nepal, Selasa (13/7/2021). REUTERS/Navesh Chitrakar/hp/cfo.
Kathmandu (ANTARA) - Otoritas Nepal mulai meluncurkan program vaksinasi COVID-19 ke-3 pada Senin di tengah lonjakan kasus yang disebabkan oleh varian Omicron, kata pejabat.
Kasus harian COVID-19 bertambah 4.961 pada Senin, lonjakan terbesar dalam enam bulan lebih, sehingga totalnya menjadi 955.206, menurut data pemerintah.
Sementara itu, angka kematian COVID-19 berjumlah 11.620.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 ke-3 diprioritaskan untuk petugas garda terdepan dalam melawan pandemi dan berlangsung selama sepekan mulai Senin.
Selanjutnya, kaum lansia berusia 60 tahun ke atas akan menunggu giliran.
"Vaksin penguat akan diperuntukkan bagi mereka yang mendapatkan vaksin ke-2 minimal enam bulan lalu," kata pemerintah melalui pernyataan.
Nepal, yang menjadi penyangga alami untuk China dan India, telah memberikan dua dosis vaksin COVID-19 kepada 39,9 persen dari 30 juta populasi mereka sejak awal tahun lalu.
Pemerintah melarang pertemuan publik berskala besar dan menutup sekolah-sekolah serta perguruan tinggi sampai akhir Januari untuk menekan kasus.
Otoritas juga mewajibkan masyarakat untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi sebelum menggunakan layanan publik mulai pekan ini, sehingga memicu antrean panjang di pusat vaksinasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Akibat lonjakan kasus COVID-19, Nepal tutup sekolah
Baca juga: Dua WNA di Nepal jadi kasus pertama Omicron
Baca juga: Nepal larang kedatangan dari 8 negara Afrika dan Hong Kong
Kasus harian COVID-19 bertambah 4.961 pada Senin, lonjakan terbesar dalam enam bulan lebih, sehingga totalnya menjadi 955.206, menurut data pemerintah.
Sementara itu, angka kematian COVID-19 berjumlah 11.620.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 ke-3 diprioritaskan untuk petugas garda terdepan dalam melawan pandemi dan berlangsung selama sepekan mulai Senin.
Selanjutnya, kaum lansia berusia 60 tahun ke atas akan menunggu giliran.
"Vaksin penguat akan diperuntukkan bagi mereka yang mendapatkan vaksin ke-2 minimal enam bulan lalu," kata pemerintah melalui pernyataan.
Nepal, yang menjadi penyangga alami untuk China dan India, telah memberikan dua dosis vaksin COVID-19 kepada 39,9 persen dari 30 juta populasi mereka sejak awal tahun lalu.
Pemerintah melarang pertemuan publik berskala besar dan menutup sekolah-sekolah serta perguruan tinggi sampai akhir Januari untuk menekan kasus.
Otoritas juga mewajibkan masyarakat untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi sebelum menggunakan layanan publik mulai pekan ini, sehingga memicu antrean panjang di pusat vaksinasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Akibat lonjakan kasus COVID-19, Nepal tutup sekolah
Baca juga: Dua WNA di Nepal jadi kasus pertama Omicron
Baca juga: Nepal larang kedatangan dari 8 negara Afrika dan Hong Kong
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: