Tentara Ke-63 Prancis Tewas di Afghanistan
26 Juni 2011 06:01 WIB
Tentara dari resimen terjun payung pertama Pamiers berdiri di belakang peti jenazah tentara Perancis Florian Morillion di Pamiers, selatan Perancis, Jumat (24/6) dalam upacara pemakaman, Florian tewas "dalam tugas" di timur laut Afghanistan pada 18 Juni 2011. Florian adalah korban ke 62 sejak Perancis menurunkan pasukannya bergabung dengan pasukan internasiona NATO di Afghanistan di 2011. (FOTO ANTARA/AFP PHOTO / ERIC CABANIS/djo)
Paris (ANTARA News) - Seorang tentara Prancis berusia 24 tahun telah ditembak mati ketika sedang dalam satu misi di Afghanistan, kata kantor kepresidenan Prancis, Sabtu.
Cyrille Hugodot ditembak oleh seorang gerilyawan ketika sedang melakukan operasi di provinsi Kapisa di Afghanistan timurlaut. Ia adalah anggota ke-63 kontingen Prancis yang tewas di Afghanistan sejak 2001.
Unitnya memberikan perlindungan pada para insinyur yang sedang mencari bom rakitan (IED) di sisi jalan itu, kata juru bicara Kolonel Thierry Burkhard, lapor AFP.
Hugodot tewas karena lukanya di sebuah rumah sakit di Kabul, ia menambahkan.
Presiden Nicolas Sarkozy telah menyampaikan duka citanya pada keluarga tentara sementara menegaskan kembali dukungan Prancis pada Afghanistan saat proses transisi berlanjut, menurut sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Francois Fillon menyampaikan penghormatan pada "dedikasi dan profesionalisme" tentara yang terlibat dalam memberikan keamanan di Afghanistan dan membantu pembangunannya kembali.
Keadaan sekitar kematian tentara itu benar-benar sama dengan insiden dimana tentara terakhir Prancis tewas di sana, di wilayah yang sama pada 18 Juni.
Florian Morillon, 20, juga anggota resimen Pamiers.
Sarkozy telah mengumumkan, Jumat, bahwa "beberapa ratus" dari 4.000 tentara Prancis di Afghanistan akan ditarik sebelum akhir 2011.
Presiden itu mengatakan ia sama-sama percaya dengan Presiden AS Barack Obama bahwa keamanan telah meningkat sejak tewasnya pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dan bahwa penyerahan keamanan pada tentara dan polisi Afghanistan akan berlangsung dengan lancar. (S008/K004)
Cyrille Hugodot ditembak oleh seorang gerilyawan ketika sedang melakukan operasi di provinsi Kapisa di Afghanistan timurlaut. Ia adalah anggota ke-63 kontingen Prancis yang tewas di Afghanistan sejak 2001.
Unitnya memberikan perlindungan pada para insinyur yang sedang mencari bom rakitan (IED) di sisi jalan itu, kata juru bicara Kolonel Thierry Burkhard, lapor AFP.
Hugodot tewas karena lukanya di sebuah rumah sakit di Kabul, ia menambahkan.
Presiden Nicolas Sarkozy telah menyampaikan duka citanya pada keluarga tentara sementara menegaskan kembali dukungan Prancis pada Afghanistan saat proses transisi berlanjut, menurut sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Francois Fillon menyampaikan penghormatan pada "dedikasi dan profesionalisme" tentara yang terlibat dalam memberikan keamanan di Afghanistan dan membantu pembangunannya kembali.
Keadaan sekitar kematian tentara itu benar-benar sama dengan insiden dimana tentara terakhir Prancis tewas di sana, di wilayah yang sama pada 18 Juni.
Florian Morillon, 20, juga anggota resimen Pamiers.
Sarkozy telah mengumumkan, Jumat, bahwa "beberapa ratus" dari 4.000 tentara Prancis di Afghanistan akan ditarik sebelum akhir 2011.
Presiden itu mengatakan ia sama-sama percaya dengan Presiden AS Barack Obama bahwa keamanan telah meningkat sejak tewasnya pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dan bahwa penyerahan keamanan pada tentara dan polisi Afghanistan akan berlangsung dengan lancar. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: