Jakarta (ANTARA News) - Jepang membuat komputer super, bayangkan, kecepatannya setara dengan satu juta komputer desktop.

Sebuah komputer super Jepang telah menyabet gelar mesin tercepat di dunia, mengalahkan rekor singkat China selama enam bulan.

Kecepatan komputer super K yang dibangun Fujitsu sama dengan satu juta komputer desktop digabungkan jadi satu.

Komputer super itu memiliki kekuatan tiga kali lipat dari pemegang gelar sebelumnya dan mampu melakukan perhitungan delapan kuadrilliun setiap detik.

Satu kuadriliun adalah bilangan 1 yang diikuti 15 nol dan dalam jargon komputer kecepatannya itu dikenal dengan sebutan 8,2 petaflops.

Mesin tercepat sebelumnya adalah komputer China Tianhe-1A, yang kecepatannya 2,507 petaflops, sekaligus menegaskan pertumbuhan teknologi dan kekuatan ekonomi China--negara yang sedang tumbuh cepat.

Tianhe-1A membuat China pertama kalinya menduduki daftar mesin komputer tercepat di dunia menyingkirkan Amerika Serikat (AS) yang memiliki empat dari sepuluh superkomputer ternama.

Para ahli mengatakan pengembangan mesin K lebih cepat dari lima pesaingnya yang digabungkan, menandai lompatan jauh kedepan dalam dunia teknologi.

"Mesin ini sangat mengesankan dan lebih kuat dari komputer lain," kata profesor Jack Dongarra yang meliris daftar superkomputer terbaik dunia selama enam bulan sekali.

Peringkatan kecepatan ini berdasarkan standar persamaan matematika.

Hak penghamburan untuk komputer K Jepang, dengan menelan biaya 1,2 milyar dolar untuk membuatnya, menandai kembalinya Jepang ke puncak untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.

Superkomputer dikembangkan di RIKEN Advanced Institut Komputasi Sains di Kobe, Jepang. Perusahaan raksasa komputer itu bergerak dalam pengendalian cuaca.

Komputer itu terdiri dari 672 kabinet yang terdiri dari papan sirkuit dengan 70 ribu prosesor. Sebuah keluarga komputer atau laptop menggunakan satu prosesor.

K superkomputer menghabiskan energi yang cukup untuk menyalakan listrik 10.000 rumah. Meskipun, penciptanya mengklaim mesin itu hemat energi, mesin itu memakan biaya 6 juta poundsterling selama setahun.

"Penggunaan komputer K diharapkan berdampak inovatif dalam bidang penelitian iklim global, meteorologi, pencegahan bencana, dan obat-obatan sehingga menciptakan masyarakat yang sejahtera dan aman," kata seorang juru bicara lembaga RIKEN.

Fujitsu dan kepala RIKEN mengatakan bahwa proyek itu telah menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret lalu. Bencana itu sendiri menghancurkan wilayah timur laut negara itu, Tohoku.

Ada lima superkomputer AS yang berada di 10 peringkat teratas, termasuk di urutan ketiga sistem Jaguar di Oak Ridge National Laboratory di Oak Ridge, Tennessee.

Komputer lain dalam sepuluh besar yaitu dua mesin dari China, dua mesin dari Jepang dan satu dari Perancis, demikian Daily Mail.

(Adm/S026)