Padang (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Hidayat Nur Wahid mengemukakan tidak terpenuhinya rasa keadilan di masyarakat merupakan salah satu pemicu munculnya radikalisme dan aksi kekerasan lainnya di Tanah Air.

"Jika terduga teroris begitu mudah untuk ditangkap sementara koruptor yang mengambil uang rakyat serta merugikan negara bisa kabur ke Singapura dan tidak bisa dipulangkan, akan menyebabkan rasa keadilan ditengah masyarakat tidak terpenuhi," kata Hidayat Nur Wahid di Padang, Sabtu.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional " Islam Berbicara Tentang Radikalisme" diangkatkan oleh Ikatan Da`i Indonesia(Ikadi) Sumatera Barat di Auditorium Gubernur Sumbar.

Ia mengatakan, mencegah terjadinya aksi radikalisme pemerintah harus bersungguh-sungguh dalam menegakan hukum dengan adil serta memenuhi rasa keadilan bersama.

"Ketika hukum ditegakan dengan adil maka hal itu merupakan jaminan tidak akan terjadi lagi aksi radikalisme," kata dia.

Hal ini merupakan pekerjaan besar yang harus diwujudkan pemerintah untuk menegakan hukum dengan adil agar radikalisme bisa hilang.

Kemudian, upaya lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya radikalisme adalah dengan mengoptimalkan peran institusi pendidikan dalam meningkatkan iman dan taqwa serta mengembangkan prilaku akhlak mulia.

"Aksi radikalisme berawal dari pemikiran yang keras dan tanpa kompromi untuk melakukan perubahan secara cepat dan sesuai dengan yang dinginkan pelaku," kata dia.

Karena itu, salah satu upaya untuk mencegahnya harus dengan menggunakan pemikiran juga yang bisa ditanamkan di lembaga pendidikan.

"Lembaga pendidikan seperti pondok pesantren, sekolah Islam bahkan sekolah umum harus mengajarkan bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta menerapkan prilaku akhlak mulia dikalangan siswa," lanjut dia.

Hal ini menurutnya juga tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dimana tujuan dari pendidikan adalah meningkatkan iman dan taqwa serta akhlak mulia. (ANT/K004)