Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) menjajaki pasar luar negeri untuk mengembangkan bisnis dan mewujudkan visi menjadi Asian Leading Integrated Marine Logistics Company. Sekretaris Perusahaan PIS Arief Sukmara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya akan terus melakukan penjajakan untuk mencari mitra kerja sama strategis.

"Kami memiliki target menjadi Asian Leading Integrated Marine Logistics Company dan memperoleh pendapatan sekitar 4 miliar dolar AS pada 2030," ujar Arief Sukmara.

Saat ini, masih menurut dia, PIS berencana untuk mengimplementasikan strategi pengembangan usaha anorganik secara selektif dan prudent.
Baca juga: Prospek besar, bisnis maritim dinilai butuh perbaikan regulasi
Ia mengemukakan bahwa beberapa tujuan dari pengembangan usaha secara anorganik, antara lain mengakselerasi pengembangan bisnis baru, ekspansi pasar, dan peningkatan kapabilitas perusahaan.

Dalam hal ini, PIS terbuka untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan—baik di domestik, regional, maupun internasional—yang memiliki lini bisnis, pasar, atau kapabilitas yang berpotensi untuk disinergikan dengan bisnis perusahaan.

"Bisnis kami tak hanya fokus ke sektor perkapalan yang menyediakan layanan angkutan saja, tetapi juga jasa terminal dan penyimpanan berstandar internasional," kata Arief.

Cakupan muatan angkutan pun tak terbatas sektor bahan bakar energi seperti BBM dan minyak mentah, tapi juga untuk gas, petrokimia, dan kargo kontainer.
Baca juga: Pertamina kerahkan 258 kapal tanker untuk kelancaran distribusi energi
PIS menjajaki potensi kerja sama dengan mitra-mitra dan pemain global terpercaya. Di kawasan regional Asia, PIS menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berada di Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, China dan negara lainnya.

Potensi yang dijajaki termasuk untuk kerja sama dalam hal terminal bahan bakar, terutama untuk kawasan yang menjadi hub-market Asia Pasifik.

Saat ini, Grup PIS melalui anak perusahaannya mengelola Integrated Fuel Terminal, di antaranya di Tanjung Uban dan Pulau Sambu yang langsung berhadapan dengan Singapura.

PIS juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan yang berada di kawasan Timur Tengah, termasuk dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Turki. Penjajakan dengan para pemangku kepentingan untuk mencari mitra tersebut juga sudah dilakukan.
Baca juga: Pertamina dukung proses transformasi Pertamina International Shipping
Perusahaan meyakini dengan menggandeng mitra skala global, ke depannya PIS bisa menyiapkan terminal berstandar internasional dan mendatangkan pasar yang selama ini dilayani di Singapura dan Malaysia.

Efek bergandanya, jasa kepelabuhanan yang dikelola anak perusahaan PIS lainnya dapat bertumbuh kembang, seperti shipping agency, kegiatan pandu-tunda, pengelolaan galangan, kegiatan pengerukan, dan lainnya.

“Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, kami juga berkarya tanpa henti dalam menorehkan sejarah baru di taraf internasional dan mendukung Pertamina Go Global,” ujarnya.

Saat ini, PIS telah melakukan beberapa upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global. Saat ini kapal PIS memiliki 11 rute pelayaran internasional yakni Afrika, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Australia, Singapura, Malaysia, China, Amerika Serikat, India, Aljazair dan Bangladesh yang berkontribusi sebagai pendapatan perusahaan melalui aktivitas charter out.


Baca juga: Direksi PIS tinjau kapal pengangkut elpiji pastikan kelancaran pasokan