Pemerintah beli 6 juta dosis vaksin Sinovac pastikan stok aman
16 Januari 2022 21:21 WIB
Kedatangan enam juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (16/1/2022). Vaksin ini berasal dari pembelian langsung oleh Pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia. ANTARA/HO-Angkasa Pura/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia, Minggu, telah menerima enam juga dosis vaksin COVID-19 yang dibeli langsung dari Sinovac untuk menjamin stok vaksin di Tanah Air aman.
"Seluruh vaksin yang datang akan segera didistribusikan ke sejumlah wilayah yang memerlukan dalam rangka program vaksinasi nasional, termasuk untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak 6-11 tahun dan vaksin booster. Dengan datangnya vaksin yang lancar, pemerintah pastikan ketersediaan vaksin aman," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Pemerintah menilai ketersediaan vaksin COVID-19 sangatlah penting, terlebih dengan program pemberian vaksin booster demi meningkatkan kembali perlindungan kepada masyarakat.
Baca juga: Indonesia terima jutaan vaksin AstraZeneca dan Covovax
Program vaksinasi tengah dilakukan dengan gencar dan masif dengan sasaran masyarakat umum di Indonesia.
Selain pemberian vaksin booster, pemerintah juga tetap meningkatkan program vaksinasi di daerah-daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih relatif rendah.
Pada 2022, pemerintah menargetkan minimal 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.
Di samping itu, Johnny kembali mengingatkan masyarakat luas untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar program penanganan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia bisa optimal.
Hal itu kembali ditegaskan Menkominfo Johnny menyusul mulai terjadinya peningkatan kasus COVID-19 akibat kemunculan varian mutasi Omicron.
Baca juga: Indonesia terima tiga tahap kedatangan 5,7 juta dosis vaksin Pfizer
Masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 diminta juga untuk tidak menunda-nunda. "Pemerintah mengimbau dan mengajak masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera divaksinasi demi melindungi diri dan orang terdekat." tegasnya.
Menkominfo juga mengimbau pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu strategi antisipasi utama membendung penyebaran varian Omicron di daerah.
Menurutnya, upaya peningkatan kedisiplinan di daerah tersebut harus berjalan beriringan dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran varian Omicron secara luas.
"Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat penting sebagai bagian dari kedisiplinan yang menjadi kunci utama bagi kita dalam menangani pandemi COVID-19," kata Johnny.
Baca juga: Vaksin donasi dari Prancis-Jerman sampai di Indonesia
Baca juga: Indonesia kembali terima vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Australia
Baca juga: Menkominfo imbau masyarakat untuk segera vaksin dan lengkapi vaksin
"Seluruh vaksin yang datang akan segera didistribusikan ke sejumlah wilayah yang memerlukan dalam rangka program vaksinasi nasional, termasuk untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak 6-11 tahun dan vaksin booster. Dengan datangnya vaksin yang lancar, pemerintah pastikan ketersediaan vaksin aman," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Pemerintah menilai ketersediaan vaksin COVID-19 sangatlah penting, terlebih dengan program pemberian vaksin booster demi meningkatkan kembali perlindungan kepada masyarakat.
Baca juga: Indonesia terima jutaan vaksin AstraZeneca dan Covovax
Program vaksinasi tengah dilakukan dengan gencar dan masif dengan sasaran masyarakat umum di Indonesia.
Selain pemberian vaksin booster, pemerintah juga tetap meningkatkan program vaksinasi di daerah-daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih relatif rendah.
Pada 2022, pemerintah menargetkan minimal 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.
Di samping itu, Johnny kembali mengingatkan masyarakat luas untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar program penanganan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia bisa optimal.
Hal itu kembali ditegaskan Menkominfo Johnny menyusul mulai terjadinya peningkatan kasus COVID-19 akibat kemunculan varian mutasi Omicron.
Baca juga: Indonesia terima tiga tahap kedatangan 5,7 juta dosis vaksin Pfizer
Masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 diminta juga untuk tidak menunda-nunda. "Pemerintah mengimbau dan mengajak masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera divaksinasi demi melindungi diri dan orang terdekat." tegasnya.
Menkominfo juga mengimbau pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu strategi antisipasi utama membendung penyebaran varian Omicron di daerah.
Menurutnya, upaya peningkatan kedisiplinan di daerah tersebut harus berjalan beriringan dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran varian Omicron secara luas.
"Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat penting sebagai bagian dari kedisiplinan yang menjadi kunci utama bagi kita dalam menangani pandemi COVID-19," kata Johnny.
Baca juga: Vaksin donasi dari Prancis-Jerman sampai di Indonesia
Baca juga: Indonesia kembali terima vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Australia
Baca juga: Menkominfo imbau masyarakat untuk segera vaksin dan lengkapi vaksin
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: