Thailand laporkan kematian pertama akibat varian Omicron
16 Januari 2022 19:18 WIB
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Sekolah Wat Bangkhuntian Nok, Bangkok, Thailand, Sabtu (8/1/2022). Pemerintah Thailand mempercepat suntikan vaksinasi COVID-19 dan suntikan booster untuk menahan lonjakan kasus khususnya varian Omicron dan menutup beberapa area publik serta membatasi jumlah orang yang berkumpul. ANTARA FOTO/Peerapon Boonyakiat / SOPA Images/Sipa USA via Reuters/rwa.
Bangkok (ANTARA) - Thailand melaporkan kematian pertama yang diakibatkan virus corona varian Omicron yang sangat menular, kata pejabat kesehatan, Minggu.
Kematian itu menimpa seorang perempuan lanjut usia berusia 86 tahun di provinsi Songkhla.
"Perempuan itu adalah pasien Alzheimer yang hanya bisa berbaring di tempat tidur," kata juru bicara kementerian kesehatan Rungrueng Kitphati kepada Reuters.
Kematian akibat Omicron di Thailand sudah diperkirakan sebelumnya ketika negara itu sudah mencatat lebih dari 10.000 kasus Omicron, kata dia.
Baca juga: Thailand ingatkan potensi lonjakan COVID-19 akibat 'super spreader'
Kitphati menambahkan Thailand belum memerlukan langkah-langkah pembatasan COVID-19 lebih lanjut.
Thailand mendeteksi kasus pertama Omicron bulan lalu yang mendorong pemerintah memberlakukan lagi karantina wajib bagi pengunjung asing.
Pada Minggu, ada 8.077 kasus baru dan sembilan kematian yang dilaporkan. Sejak awal pandemi pada 2020, Thailand telah mencatat 2,3 juta kasus dan hampir 22.000 kematian akibat COVID-19.
Sekitar 66 persen dari sekitar 72 juta penduduk di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dan sekitar 14,9 persen telah divaksin dosis penguat (booster).
Sumber: Reuters
Baca juga: Status COVID Thailand naik ke level 4 di tengah keganasan Omicron
Kematian itu menimpa seorang perempuan lanjut usia berusia 86 tahun di provinsi Songkhla.
"Perempuan itu adalah pasien Alzheimer yang hanya bisa berbaring di tempat tidur," kata juru bicara kementerian kesehatan Rungrueng Kitphati kepada Reuters.
Kematian akibat Omicron di Thailand sudah diperkirakan sebelumnya ketika negara itu sudah mencatat lebih dari 10.000 kasus Omicron, kata dia.
Baca juga: Thailand ingatkan potensi lonjakan COVID-19 akibat 'super spreader'
Kitphati menambahkan Thailand belum memerlukan langkah-langkah pembatasan COVID-19 lebih lanjut.
Thailand mendeteksi kasus pertama Omicron bulan lalu yang mendorong pemerintah memberlakukan lagi karantina wajib bagi pengunjung asing.
Pada Minggu, ada 8.077 kasus baru dan sembilan kematian yang dilaporkan. Sejak awal pandemi pada 2020, Thailand telah mencatat 2,3 juta kasus dan hampir 22.000 kematian akibat COVID-19.
Sekitar 66 persen dari sekitar 72 juta penduduk di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dan sekitar 14,9 persen telah divaksin dosis penguat (booster).
Sumber: Reuters
Baca juga: Status COVID Thailand naik ke level 4 di tengah keganasan Omicron
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: