Jakarta (ANTARA News) - PT Surveyor Indonesia (PT SI) siap mengalokasikan dana hingga lebih dari Rp2 triliun dalam perluasan usaha ke sektor perminyakan, gas, dan batu bara.


"Selama ini banyak orang hanya mengetahui tugas pokok PT SI di bidang pemeriksaan barang impor termasuk menjamin kepastian pengiriman barang itu. Ke depan, kami juga akan berbisnis pada sektor riil seperti minyak, gas dan batu bara," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT SI, Ibrahim Gause, di Jakarta, Jumat.

PT SI yang berdiri pada 1991 awalnya menggandeng SGS (Societe Generale de Surveillance), grup yang berkantor pusat di Geneva, Swiss, dan bergerak di bidang verifikasi dan pemeriksaan barang ekspor dan impor. Sejak 1991 perusahaan tersebut mengambil alih tugas pokok Bea dan Cukai dalam hal pemeriksaan dan verifikasi barang impor.

Gause, langkah terpenting saat ini adalah mengubah pola pikir segenap karyawan dari bisnis utama jasa pemeriksaan meningkat kepada sektor riil.

"Tidak mudah mengubah hal itu karena selama ini pola pikir dan keahlian para tenagakerjanya diarahkan pada pemeriksaan barang, baik mutu maupun kepastian pengiriman dan pembayarannya. ," katanya.

Ia menjelaskan, PT SI mencapai posisi yang baik dalam kinerja keuangan seperti terlihat dalam neraca keuangan yang sehat dan menjajikan. Laba bersih tahun 2009 mencapai Rp35,7 miliar dengan total asset sebesar Rp389,9 miliar. Pada periode ini, laba sebelum pajak yang dihasilkan perusahaan mencapai Rp55,5 miliar.

Dalam laporan buku tahun kemarin (2010) juga terjadi kenaikan asset dan laba bersih secara signifikan, sehingga perusahaan berani meningkatkan usahanya ke sektor riil. "Kami bangga atas pencapaian kinerja seperti ini karena prestasi ini tak lepas dari profesionalisme yang makin tertanam di segenap karyawan PT SI," kata Ibrahim Gause.

Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, saat ini sudah banyak list perusahaan pertambangan yang masuk untuk diteliti, diantaranya PT Pertamina dan Medco. Kedua perusahaan itu melalui pihak lain, menawarkan kerjasama dibidang pengeboran minyak. Namun sementara ini PT SI baru lebih siap pada tahapan pembelian saham dan penyertaan modal. Langkah selanjutnya adalah langsung pada kegiatan operasional.

Ia menambahkan, strategi masuk ke sektor riil ini antara lain dimaksudkan untuk mempersiapkan PT SI masuk ke pasar bursa pada 2014. "Dengan arah sepert itu semua karyawan PT SI dituntut bekerja optimal dan perusahaan harus mendapatkan keuntungan minimal tiga tahun berturut," tegas Gause.

Ibrahim Gause dilantik Kementerian BUMN menjadi Direktur Pengembangan Perencanaan PT SI pada Senin, 8 November 2010 bersama Direktur Utama Fahmi Sadiq, Direktur Operasi I Wiyoso Soehartono, Direktur Operasi 2 Mirma F Malik, dan Direktur Keuangan dan Administrasi Asep Iskandar.

(ANT.Y005)