Kementerian PUPR wadahi masukan pedagang terkait penataan Pasar Legi
15 Januari 2022 16:45 WIB
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi Pasar Legi Solo, Sabtu (15/1/2022). ANTARA/HO-Pemkot Surakarta
Solo (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mewadahi sejumlah masukan dari pedagang terkait penataan Pasar Legi Solo menyusul peresmiannya yang akan dilakukan pada bulan ini.
"Itu memang keluhannya pertama masalah blower (kipas) ya, karena pasar ini di tengah-tengah itu agak sedikit panas makanya kita ada blower," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti pada kunjungannya ke Pasar Legi Solo, Sabtu.
Ia mengakui sejumlah pedagang mengaku terganggu dengan suara blower yang cukup kencang hingga mengganggu aktivitas.
"Nanti kami akan coba benahi blower itu, tetapi ya biar ini jalan dulu. Nanti kami benahi, kami buat juga biar mereka nyaman," katanya.
Sedangkan mengenai tempias air hujan yang masuk ke lokasi berjualan pedagang, dikatakannya, wajar terjadi karena bangunan Pasar Legi berkonsep bangunan hijau.
"Itu memang bangunan gedung hijau, artinya bahwa air, udara harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Air juga harus lebih hemat, tetapi udara sirkulasinya mesti diperhatikan. Masalah tempias kami akan cari solusi gimana caranya agar angin tetap bisa masuk tetapi airnya tidak tempias," katanya.
Sementara itu, meski pembangunan pasar sudah jadi 100 persen, pihaknya akan tetap mengawasi pengelolaan termasuk perilaku pedagang.
"Karena pertama, bangunannya juga harus aman dan kebersihannya. Kebersihan ini sangat penting karena kalau pasar tidak bersih akan balik lagi jadi kumuh. Saya menekankan kepada pemerintah daerah agar mengajak pedagang-pedagang ini untuk memperhatikan kebersihannya sehingga pasar ini bisa menjadi lebih rapi," katanya.
Mengenai peresmian pasar, dikatakannya, akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2022. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan siapa yang akan meresmikan pasar induk tersebut.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan sejauh ini para pedagang sudah menyepakati lokasi-lokasi yang ditempati masing-masing pedagang.
"Tadi makanya kami masuk ke dalam lihat kekurangan itu, ya ini sudah kami tampung semua. Yang masalah exhaust, fan berisik, tempias, nanti kami perbaiki," katanya.
Baca juga: Ketua DPR tinjau pembangunan Pasar Legi Solo yang terbakar pada 2018
Baca juga: Gibran ajak pelaku UMKM di Solo "jemput bola" perluas pasar
Baca juga: Penjualan barang antik di Pasar Triwindu Solo turun 90 persen
"Itu memang keluhannya pertama masalah blower (kipas) ya, karena pasar ini di tengah-tengah itu agak sedikit panas makanya kita ada blower," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti pada kunjungannya ke Pasar Legi Solo, Sabtu.
Ia mengakui sejumlah pedagang mengaku terganggu dengan suara blower yang cukup kencang hingga mengganggu aktivitas.
"Nanti kami akan coba benahi blower itu, tetapi ya biar ini jalan dulu. Nanti kami benahi, kami buat juga biar mereka nyaman," katanya.
Sedangkan mengenai tempias air hujan yang masuk ke lokasi berjualan pedagang, dikatakannya, wajar terjadi karena bangunan Pasar Legi berkonsep bangunan hijau.
"Itu memang bangunan gedung hijau, artinya bahwa air, udara harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Air juga harus lebih hemat, tetapi udara sirkulasinya mesti diperhatikan. Masalah tempias kami akan cari solusi gimana caranya agar angin tetap bisa masuk tetapi airnya tidak tempias," katanya.
Sementara itu, meski pembangunan pasar sudah jadi 100 persen, pihaknya akan tetap mengawasi pengelolaan termasuk perilaku pedagang.
"Karena pertama, bangunannya juga harus aman dan kebersihannya. Kebersihan ini sangat penting karena kalau pasar tidak bersih akan balik lagi jadi kumuh. Saya menekankan kepada pemerintah daerah agar mengajak pedagang-pedagang ini untuk memperhatikan kebersihannya sehingga pasar ini bisa menjadi lebih rapi," katanya.
Mengenai peresmian pasar, dikatakannya, akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2022. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan siapa yang akan meresmikan pasar induk tersebut.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan sejauh ini para pedagang sudah menyepakati lokasi-lokasi yang ditempati masing-masing pedagang.
"Tadi makanya kami masuk ke dalam lihat kekurangan itu, ya ini sudah kami tampung semua. Yang masalah exhaust, fan berisik, tempias, nanti kami perbaiki," katanya.
Baca juga: Ketua DPR tinjau pembangunan Pasar Legi Solo yang terbakar pada 2018
Baca juga: Gibran ajak pelaku UMKM di Solo "jemput bola" perluas pasar
Baca juga: Penjualan barang antik di Pasar Triwindu Solo turun 90 persen
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: