Erick kembali tegaskan SDA Indonesia untuk pertumbuhan Indonesia
15 Januari 2022 16:30 WIB
Arsip foto - Kendaraan truk melakukan aktivitas pengangkutan ore nikel ke kapal tongkang di salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (6/11/2019). Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM telah memutuskan melarang ekspor nikel mulai Januari 2020 dengan pertimbangan cadangannya mulai menipis serta mendukung program pemerintah terkait kendaraan listrik yang membutuhkan bahan baku nikel untuk industri baterai. ANTARA FOTO/Jojon/ama.
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir kembali menegaskan sumber daya alam (SDA) dan pasar Indonesia harus digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk negara lain.
"Intinya kita tidak mau sumber daya alam kita itu tidak lagi dipakai untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kita tidak boleh sumber daya alam kita yang nantinya akan habis dan terbatas, digunakan untuk pertumbuhan negara lain," ujar Erick Thohir saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Muhammadiyah Malang, seperti dipantau secara daring dari Jakarta, Sabtu.
Menteri BUMN juga menambahkan begitu juga dengan pasar Indonesia, dirinya tidak mau pasar Indonesia dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain. Pasar Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan solusi yakni bergotong royong membuat ekosistem, dan tidak boleh ada egosektoral.
"Bagaimana atas instruksi bapak Presiden RI Joko Widodo hilirisasi sumber daya alam terjadi, kalau kita hanya mengekspor bahan bakunya, saja sama saja seperti zaman (penjajahan) Belanda," kata Erick.
Para penjajah datang ke Indonesia hanya mengambil sumber-sumber daya alam Indonesia seperti pala dan tembakau, tidak diproses di Indonesia, tidak membuka lapangan kerja di Indonesia, bahkan tidak membuat ekosistem dari hulu hingga hilir.
"Itulah yang kita sekarang dorong di BUMN, BUMN sebagai lokomotif," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menjaga dan memastikan bahwa pasar Indonesia hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.
Erick mengatakan bahwa Indonesia tidak anti-asing, tetapi Indonesia harus memastikan pasar yang dimilikinya adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.
Menurut Menteri BUMN, pasar Indonesia harus dijaga bersama-sama karena hal tersebut sangat mahal dan berharga. Indonesia memiliki pasar yang besar, mempunyai nilai jual yang besar maka dari itu mari mencintai Indonesia dengan menjaga pasarnya.
Baca juga: Erick Thohir dorong batu bara diolah jadi gas
Baca juga: Erick Thohir: Investasi SDM kunci menjaga pertumbuhan RI hingga 2045
Baca juga: Erick: Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung merupakan megaekosistem
"Intinya kita tidak mau sumber daya alam kita itu tidak lagi dipakai untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kita tidak boleh sumber daya alam kita yang nantinya akan habis dan terbatas, digunakan untuk pertumbuhan negara lain," ujar Erick Thohir saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Muhammadiyah Malang, seperti dipantau secara daring dari Jakarta, Sabtu.
Menteri BUMN juga menambahkan begitu juga dengan pasar Indonesia, dirinya tidak mau pasar Indonesia dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain. Pasar Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan solusi yakni bergotong royong membuat ekosistem, dan tidak boleh ada egosektoral.
"Bagaimana atas instruksi bapak Presiden RI Joko Widodo hilirisasi sumber daya alam terjadi, kalau kita hanya mengekspor bahan bakunya, saja sama saja seperti zaman (penjajahan) Belanda," kata Erick.
Para penjajah datang ke Indonesia hanya mengambil sumber-sumber daya alam Indonesia seperti pala dan tembakau, tidak diproses di Indonesia, tidak membuka lapangan kerja di Indonesia, bahkan tidak membuat ekosistem dari hulu hingga hilir.
"Itulah yang kita sekarang dorong di BUMN, BUMN sebagai lokomotif," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menjaga dan memastikan bahwa pasar Indonesia hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.
Erick mengatakan bahwa Indonesia tidak anti-asing, tetapi Indonesia harus memastikan pasar yang dimilikinya adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.
Menurut Menteri BUMN, pasar Indonesia harus dijaga bersama-sama karena hal tersebut sangat mahal dan berharga. Indonesia memiliki pasar yang besar, mempunyai nilai jual yang besar maka dari itu mari mencintai Indonesia dengan menjaga pasarnya.
Baca juga: Erick Thohir dorong batu bara diolah jadi gas
Baca juga: Erick Thohir: Investasi SDM kunci menjaga pertumbuhan RI hingga 2045
Baca juga: Erick: Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung merupakan megaekosistem
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: