Bangli (ANTARA News) - Diduga letusan di dasar danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali terjadi lagi, letusan inilah yang mengeluarkan belerang hingga membuat ikan di wilayah itu mati.
"Sudah terjadi tiga letusan, dua letusan terjadi Rabu (22/6) sore dan letusan ketiga terjadi Kamis (23/6) pagi," kata Kepala Desa Buahan, I Made Antara, Jumat pagi.
Ia mengatakan letusan terjadi di Banjar Dalem, Desa Songan dan Banjar Ulun Danu, Desa Songan. Letusan ketiga terjadi di wilayah Desa Abang Batundinding.
"Letusan yang terjadi di wilayah Banjar Ulun Danu tidak begitu besar sehingga tidak menimbulkan kematian ikan," katanya.
Sedangkan yang di wilayah Banjar Dalem dan Desa Abang Batudinding lumayan besar menimbulkan kematian ikan relatif banyak.
"Sebelumnya letusan besar sempat terjadi di wilayah Desa Kedisan dan wilayah Toyabungkah," katanya..
Letusan yang terjadi di wilayah Abang Batudinding berlokasi di kaki Gunung Abang dimana lokasinya berdekatan dengan Gunung Batur ini juga menyemburkan belerang.
"Belerang inilah yang kemarin menyebar cepat hingga mendekat wilayah Desa Trunyan dan Desa Buahan," katanya.
Dikatakan ANTARA, dengan adanya lagi belerang sehingga membuat air danau memutih membuat jumlah ikan mati di danau bertambah.
"Hanya saja saya belum mengetahui persis jumlahnya karena ikan banyak yang mati di danau lepas," jelasnya.
Terlepas dari kematian ikan itu, jelas dia saat ini masyarakat tengah diliputi kekhawatiran mengkonsumsi ikan danau.
Untuk itulah Antara mendesak kepada pihak atau instansi terkait untuk segera datang ke danau lalu memberikan informasi dan keterangan resmi apakah saat ini ikan di danau baik yang mati atau masih hidup boleh atau tidak dikonsumsi.
"Jangan sampai belum apa-apa sudah muncul vonis kalau ikan tidak boleh dikonsumsi pasca keracunan belerang," jelasnya.
Banyak Ikan Mati Diduga Akibat Letusan Dasar Danau Batur
24 Juni 2011 08:08 WIB
Gambar peta Danau Batur di Bali. (istimewa)http://img.antaranews.com/new/2011/06/thumb/20110624081412danau-batur-peta.jpg
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: