Gunung Kidul, Yogyakarta (ANTARA News)- Sepuluh sekolah dasar di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi percontohan budi daya ikan lele, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Syarief Armunanto.

"Program pengenalan budi daya ikan lele untuk siswa SD yang baru digelar tahun ini bertujuan sebagai rekreasi pendidikan sekaligus belajar mengantisipasi krisis pangan sejak usia dini dan dimulai di SD Negeri Playen I," katanya di Gunung Kidul, Kamis.

Menurut dia, ikan lele dipilih karena mudah dibudidayakan dengan cara memelihara di dalam kolam dengan alas terpal yang diisi air hujan.Ikan lele mudah dipelihara setelah benih ditebar dan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Dalam satu kali musim panen, keuntungan dari hasil penjualan ikan lele bisa mencapai Rp 350 ribu.

"Ikan lele juga memiliki nilai dan kandungan gizi yang tinggi, selain digemari masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan Pemkab telah menyiapkan benih ikan lele untuk kolam budi daya dengan luasan 3x5 meter persegi dan kedalaman 0,5 meter.Selain benih ikan, Pemkab juga menyiapkan pakan lele.

Pengenalan budi daya ikan lele sejak dini akan membiasakan siswa SD mengenal secara dekat jenis ikan lele. Selain belajar mengenal lele, warga sekolah kelak bisa mengkonsumsi ikan lele yang sudah dipanen, katanya.

Menurut dia Pemkab berharap program budi daya ikan lele di SD mampu mendorong masyarakat meningkatkan jumlah produksi lele juga meningkatkan konsumsi ikan di kabupaten ini, yang saat ini masih kurang karena hanya mencapai 14 kilogram per kapita per tahun.

"Sedangkan peningkatan produksi ikan lele yang hanya delapan persen per tahun, belum cukup memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di DIY," kata dia.

Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Gunung Kidul, Budi Martono menambahkan pihaknya berharap Gunung Kidul menjadi sentra budi daya ikan lele tahun ini.

"Budi daya ikan lele diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, bukan bertujuan bisnis semata,"katanya.

(PSO-293)