Laporan dari China
Konferensi 'influencer' tarik minat investasi China Rp12,6 T di ASEAN
14 Januari 2022 22:19 WIB
Pegiat medsos dari Indonesia Harini Sondakh berbicara melalui video streaming dalam Konferensi Influencer Media Sosial ASEAN-China di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Kamis (13/1/2022), bersama para influencer dari China. Konferensi tersebut diikuti ratusan influencer dari negara-negara di ASEAN dan China, baik luring maupun daring. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Fuzhou (ANTARA) - Konferensi pemengaruh media sosial (influencer) yang berakhir di Fuzhou, Provinsi Fujian, pada Kamis (13/1) telah menarik minat pengusaha China untuk melakukan investasi di berbagai negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN.
Perusahaan bahan pakaian Eversun Holdings Group yang memiliki kantor cabang di 45 negara berencana menginvestasikan modalnya sebesar 5,6 miliar yuan atau sekitar Rp12,6 triliun di negara-negara ASEAN yang dianggap memiliki prospek lebih cerah.
Dalam acara yang digelar sejak Selasa (11/1) itu, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun bertindak selaku ketua delegasi korps diplomatik dan media ASEAN.
"ASEAN dan China telah merasakan peningkatan momentum yang berkesinambungan di tengah pandemi COVID-19. China telah menjadikan ASEAN sebagai partner dagang terbesarnya sepanjang tahun 2021, mengungguli negara-negara lain," ujarnya.
Pencapaian tersebut, lanjut Dubes, perlu dipelihara guna memulihkan perekonomian dan meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, kehadiran para pemengaruh media sosial (medsos) yang didominasi kawula muda menjadi sangat penting, kata Djauhari.
"Anak muda memiliki peran yang penting, tidak hanya dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan ASEAN-China melainkan juga menjalankan misi utama di garda terdepan perdamaian dunia," kata dia.
Selain beberapa diplomat, Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning juga berbicara dalam forum itu, yang semula digelar pada September 2021 untuk memperingati 30 Tahun Kemitraan ASEAN-China namun tertunda hingga dua kali karena gelombang kasus baru COVID-19.
Asisten Menteri Luar Negeri China (MFA) Hua Chunying turut pula memberikan sambutan secara daring dari kantornya di Beijing.
Ia tidak meragukan lagi kemampuan para influencer dalam mengisahkan dan menulis pengalaman terbaiknya setiap hari.
"Kreativitas dan empati, kalian membagikan tinggi dan rendahnya tingkat emosional orang-orang biasa di media sosial dan internet. Sekecil apa pun pengalaman mereka dalam mengejar impian besar mampu menarik perhatian kita semua dan orang-orang dari negara mana pun," ujar diplomat perempuan yang sebelumnya menjabat Direktur Informasi Publik MFA itu.
Selain dari China yang memberikan paparan pengalaman, acara tersebut juga menghadirkan pemengaruh medsos dari beberapa negara di ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Acara tersebut digelar atas kerja bareng ASEAN-China Center (ACC), Pemerintah Provinsi Fujian, Pemerintah Kota Fuzhou, Global Times, dan Asosiasi Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Asia-Pasifik Provinsi Fujian.
Secara geografis, letak Fujian yang berada di wilayah selatan daratan Tiongkok itu dekat dengan beberapa negara ASEAN.
Kaum perantauan Tionghoa yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, berasal dari Fujian yang memiliki dialek Hokkian tersebut. (T.M038)
Perusahaan bahan pakaian Eversun Holdings Group yang memiliki kantor cabang di 45 negara berencana menginvestasikan modalnya sebesar 5,6 miliar yuan atau sekitar Rp12,6 triliun di negara-negara ASEAN yang dianggap memiliki prospek lebih cerah.
Dalam acara yang digelar sejak Selasa (11/1) itu, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun bertindak selaku ketua delegasi korps diplomatik dan media ASEAN.
"ASEAN dan China telah merasakan peningkatan momentum yang berkesinambungan di tengah pandemi COVID-19. China telah menjadikan ASEAN sebagai partner dagang terbesarnya sepanjang tahun 2021, mengungguli negara-negara lain," ujarnya.
Pencapaian tersebut, lanjut Dubes, perlu dipelihara guna memulihkan perekonomian dan meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, kehadiran para pemengaruh media sosial (medsos) yang didominasi kawula muda menjadi sangat penting, kata Djauhari.
"Anak muda memiliki peran yang penting, tidak hanya dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan ASEAN-China melainkan juga menjalankan misi utama di garda terdepan perdamaian dunia," kata dia.
Selain beberapa diplomat, Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning juga berbicara dalam forum itu, yang semula digelar pada September 2021 untuk memperingati 30 Tahun Kemitraan ASEAN-China namun tertunda hingga dua kali karena gelombang kasus baru COVID-19.
Asisten Menteri Luar Negeri China (MFA) Hua Chunying turut pula memberikan sambutan secara daring dari kantornya di Beijing.
Ia tidak meragukan lagi kemampuan para influencer dalam mengisahkan dan menulis pengalaman terbaiknya setiap hari.
"Kreativitas dan empati, kalian membagikan tinggi dan rendahnya tingkat emosional orang-orang biasa di media sosial dan internet. Sekecil apa pun pengalaman mereka dalam mengejar impian besar mampu menarik perhatian kita semua dan orang-orang dari negara mana pun," ujar diplomat perempuan yang sebelumnya menjabat Direktur Informasi Publik MFA itu.
Selain dari China yang memberikan paparan pengalaman, acara tersebut juga menghadirkan pemengaruh medsos dari beberapa negara di ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Acara tersebut digelar atas kerja bareng ASEAN-China Center (ACC), Pemerintah Provinsi Fujian, Pemerintah Kota Fuzhou, Global Times, dan Asosiasi Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Asia-Pasifik Provinsi Fujian.
Secara geografis, letak Fujian yang berada di wilayah selatan daratan Tiongkok itu dekat dengan beberapa negara ASEAN.
Kaum perantauan Tionghoa yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, berasal dari Fujian yang memiliki dialek Hokkian tersebut. (T.M038)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: