"Kami menjamin kebutuhan dasar untuk warga korban gempa, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro saat menggelar jumpa pers, di Pandeglang, Jumat malam.
Ia menjelaskan Pemkab Pandeglang kini tengah melakukan pendataan berdasarkan hasil laporan dari aparatur kecamatan setempat karena pemerintah daerah akan memberikan jaminan kehidupan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa.
Pendataan ini, katanya, dilakukan agar akurat untuk menerima bantuan kepada warga yang terdampak bencana gempa tektonik.
Pemkab Pandeglang akan mengonsentrasikan bantuan pangan di tempat- tempat yang banyak korban gempa, termasuk tenda juga dapur umum.
Selain itu juga akan membangun tempat hunian sementara ( huntara) bagi warga yang rumahnya roboh atau rusak berat.
"Kami mengutamakan pelayanan dasar agar mereka warga yang mengalami gempa tidak kerawanan pangan, " katanya.
Menurut dia, pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar nantinya akan dijamin oleh Pemkab Pandeglang, Pemerintah Provinsi Banten dan BNPB.
Kemungkinan penyaluran bantuan pangan dan tenda,Sabtu besok ke lokasi yang terdampak bencana gempa.
Saat ini, kata dia, BPBD Pandeglang sampai pukul 21.00 WIB mencatat sebanyak 263 rumah yang mengalami kerusakan dan 10 gedung sekolah tersebar di 23 kecamatan.
Namun, kecamatan yang terparah adalah Kecamatan Cimanggu, Cikeusik dan Sumur.
Selain itu juga tercatat dua warga Cikeusik mengalami luka ringan dan ditangani tenaga medis.
Baca juga: BMKG: Terjadi lima gempa susulan di Banten
Baca juga: BNPB-BMKG serahkan alat deteksi dini gempa ke BPBD Pandeglang
Baca juga: Gempa Banten sebabkan kerusakan sejumlah bangunan di TN Ujung Kulon
Baca juga: Akibat gempa magnitudo 6,7 sejumlah bangunan di Banten Selatan rusak