Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi mencanangkan program vaksinasi dosis ketiga atau booster secara gratis bagi masyarakat yang dilakukan di RSUD Wangaya.

Vaksinasi Booster tersebut diselenggarakan di RSUD Wangaya, Jumat merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Joko Widodo dalam menjamin keselamatan, kesehatan dan kekebalan masyarakat terhadap penyebaran virus COVID-19.

Dalam kesempatan tersebut hadir juga Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Dandim 1611 Badung Kolonel Inf. Dody Triyo Hadi, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira dan I Made Mulyawan Arya, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana serta OPD terkait di lingkungan Pemkot Denpasar.

Wali Kota Jaya Negara mengatakan Kota Denpasar menjadi salah satu kota di Indonesia yang memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster. Karena vaksinasi masyarakat umum telah melebihi 70 persen dan vaksinasi lansia telah melebihi 60 persen.

"Saat ini di Kota Denpasar vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum sudah mencapai 122 persen dan lansia di atas 100 persen, sehingga Kota Denpasar memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi booster," ujarnya.

Baca juga: IDI cabang Denpasar yakinkan tak ada vaksin booster ilegal
Baca juga: Pemkot Denpasar mulai laksanakan vaksin anak usia 6-11 tahun

Wali Kota Jaya Negara lebih lanjut mengatakan pemberian vaksinasi booster bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19. Meskipun telah divaksinasi pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan 5M sebagai kunci untuk memberikan perlindungan yang optimal.

"Meskipun sudah mengikuti vaksinasi lengkap, kami mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Ni Luh Putu Sri Armini menjelaskan vaksinasi dosis ketiga atau booster merupakan program pemerintah. Vaksin ini diberikan secara gratis bagi masyarakat umum berusia di atas 18 tahun.

Namun demikian, kata dia, pada pelaksanaan tahap awal ini lansia dan penderita imunokompromais menjadi prioritas dengan catatan telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan.

Sri Armini menjelaskan, berdasarkan rekomendasi ITAGI dan persetujuan BPOM serta mempertimbangkan ketersediaan vaksin, kombinasi awal dari pemberian vaksinasi booster dibagi menjadi dua jenis. Yakni vaksin primer menggunakan Sinovac maka vaksin booster menggunakan AstraZeneca (setengah dosis) atau Pfizer (setengah dosis). Sementara jika vaksin primer menggunakan AstraZeneca maka vaksin booster pakai Moderna (setengah dosis).

Baca juga: 1.035 nakes Denpasar terima vaksinasi COVID-19 ketiga di RSUD Wangaya
Baca juga: Dinkes Denpasar mulai salurkan vaksin Moderna ke RS dan puskesmas

Ia mengatakan vaksinasi tahap ketiga atau booster ini secara teknis sama dengan vaksinasi sebelumnya. Dimana, pelaksanaanya dipusatkan di 40 fasyankes dan vaksinator yang tersebar di wilayah Kota Denpasar dengan sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 573 ribu orang.

"Saat ini kami sudah menerima 13 ribu vaksin booster dan telah tersebar ke fasyankes. Hari ini vaksin booster dijadwalkan tiba di Kota Denpasar, tentu kami berharap kelancaran distribusi vaksin booster untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat," ujarnya sembari menjelaskan, selain vaksinasi booster, saat Pemkot Denpasar sedang melaksanakan optimalisasi vaksin kedua untuk anak-anak usia 6-11 tahun

Sementara, Direktur RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. Anak Agung Made Widiasa, S.pA mengatakan bahwa RSUD Wangaya sebagai salah satu fasyankes telah siap melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi masyarakat.

Dikatakan segala sarana dan prasarana termasuk vaksinator telah disiapkan. Karenanya, bagi masyarakat yang telah mengantongi tiket vaksinasi dapat segera melaksanakan vaksinasi booster di RSUD Wangaya dari pukul 08.00-13.00 Wita.

Baca juga: Jubir Kemenkes jelaskan perbedaan vaksin booster homolog dan heterolog
Baca juga: Epidemiolog sebut ada kecenderungan vaksin penguat diberikan rutin