Jakarta (ANTARA) - Perdagangan jasa berbasis pengetahuan intensif (knowledge-intensive service) China naik dalam 11 bulan pertama 2021 seiring negara itu mendorong perkembangan digital, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Kamis (13/1).

Perdagangan jasa berbasis pengetahuan intensif pada periode Januari-November mencapai 2,04 triliun yuan (1 yuan = Rp2.247), naik 13,5 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut juru bicara Kementerian Perdagangan China Shu Jueting.

Ekspor perdagangan jasa tersebut meningkat 18,1 persen dari tahun lalu, sementara nilai impornya naik 8,3 persen, kata Shu.

Pertumbuhan yang stabil tersebut terjadi di tengah pesatnya perkembangan industri jasa baru di China dalam beberapa tahun terakhir, kata Shu, seraya menambahkan bahwa daya saing pasokan jasa di negara tersebut meningkat secara signifikan.

Lonjakan permintaan digital juga menyebabkan peningkatan perdagangan jasa berbasis pengetahuan intensif. Jasa dan konsumsi daring, termasuk perawatan medis, pendidikan, dan ritel daring mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, kata juru bicara tersebut.

Sementara itu, dengan diterapkannya lebih dari 90 persen langkah-langkah untuk mendorong pengembangan inovatif perdagangan jasa, reformasi yang mendalam dan keterbukaan di bidang perdagangan jasa menyuntikkan dorongan baru ke dalam perkembangannya, kata Shu.

Terlepas dari kemungkinan lingkungan internasional yang kompleks pada 2022, peningkatan umum dalam perdagangan jasa, termasuk perdagangan jasa berbasis pengetahuan intensif, dinilai tidak berubah, ungkapnya.