Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah Banten pada Jumat, pukul 16.05 WIB, dirasakan kuat di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.

"Warga sempat berhamburan keluar rumah saat merasakan kuatnya guncangan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, gempa bumi itu dirasakan kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pusat gempa bumi itu berada di 7,01 LS dan 105,26 BT pada kedalaman 10 meter.

"Berdasarkan laporan visual yang dihimpun dari lapangan, beberapa rumah warga di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan di bagian atap dan teras rumah," ujar dia.

Baca juga: Gempa Banten tak timbulkan tsunami, BPBD Lebak minta warga tidak panik

Abdul mengatakan guncangan gempa bumi juga dirasakan hingga wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Beberapa warga maupun pegawai kantor sempat berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa.

BPBD Kabupaten Cianjur juga melaporkan bahwa guncangan gempa bumi itu sempat dirasakan di wilayah itu dan sekitarnya.

BPBD Kabupaten Lampung Barat juga melaporkan hal yang sama, bahwa guncangan gempa bumi dirasakan hingga 2-3 detik di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Pandeglang, BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait pascagempa. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, sedangkan kerugian materiil masih pendataan.

Baca juga: Gempa Banten terasa cukup kuat di Cianjur
Baca juga: Gempa magnitudo 6,7 di Banten berpotensi menimbulkan kerusakan
Baca juga: Gempa tektonik Banten kejutkan warga di pusat Kota Bekasi