Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, mengungkapkan, TKI asal Karawang, Jawa Barat, Nani Suryani (20) yang bekerja di Arab Saudi dan meninggal dunia pada Januari 2011 diduga akibat dibunuh majikan.

"Nani Suryani meninggal pada Januari 2011, pihak keluarga baru diberitahu 20 Juni 2011. Itu pun setelah mendapat kabar dari pihak sponsor tiga hari sebelumnya," kata Rieke Diah Pitaloka di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Rieke menambahkan, pihak keluarga baru mendapatkan pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri setelah pihak keluarga didampingi PT Berkah Ayu Saparindo mendatangi Kantor Kemenlu pada hari Senin, 20 Juni 2011.

"Pihak Kemenlu membenari kematian Nani Suryani dan mengatakan ada indikasi pembunuhan oleh majikan. Menurut Kemenlu, majikan perempuan sudah ditahan. Artinya karena ada indikasi tindak pidana pasti pihak Kemenlu, khususnya Perwakilan RI sudah mengetahui berita mengenai Nani jauh-jauh hari," kata Rieke.

Perempuan politisi bekas pemeran "Oneng" dalam "Bajaj Bajuri" ini meminta kepada pemerintah untuk segera memulangkan jenazah Nani sampai ke keluarganya.

Selain itu, meminta pemerintah untuk memenuhi hak-hak normatif korban yang telah bekerja selama dua tahun tiga bulan (27 bulan) sementara Nani baru menerima empat bulan gaji.

Dia juga mendesak pemerintah membayarkan hak asuransi korban kepada keluarga. "Pemerintah diminta untuk menelusuri kejelasan penyebab kematian dan memberikan pendampingan hukum terhadap kasus almarhumah, sampai pelaku menerima vonis yang setimpal," kata politisi PDIP itu.
(ANTARA)