Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berhasil membebaskan empat warganya dari ancaman eksekusi hukuman mati dalam dua tahun terakhir, sehingga total berhasil membebaskan sembilan warga negara Indonesia dari hukuman mati di Arab Saudi.

"Satu fakta kita sudah berhasil membebaskan sembilan orang WNI. Bahkan dua tahun terakhir berhasil membebaskan empat WNI dari hukuman mati," kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis pagi.

Natalegawa juga menjelaskan, dalam kurun 1999-2001 hanya dua WNI yang tercatat dijatuhi hukuman mati. Angka itu jauh lebih sedikit dibandingkan data terbuka yang menyebutkan, dalam kurum 2001-2008 terdapat enam orang warga Filipina yang tercatat menjalani eksekusi.

Ia menyebutkan fakta itu karena selama ini sejumlah pengamat atau politisi di Indonesia selalu menyebut Filipina sebagai contoh negara yang sukses melindungi warga negaranya sehingga tidak ada yang warga negaranya yang dijatuhi hukuman mati.

Tiga hari terakhir, sejumlah pihak mengritik keras pemerintah seiring dengan eksekusi hukuman pancung pada Ruyati Binti Satubi, TKW di Arab Saudi yang mengaku membunuh majikannya pada 12 Januari 2011 dan permohonan ampunnya tidak dikabulkan oleh keluarga korban.

Lebih lanjut, dia mengemukakan data yang menyebutkan mengenai upaya perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam enam bulan terakhir.

"Kita sudah bekerja keras, mengamankan, menyelamatkan, melindungi WNI dari konflik di Timur Tengah, di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman, Bahrain, dari ancaman pembajak di Somalia, bencana alam di Jepang dan ancaman radiasi nuklir," katanya.

Pemerintah, katanya, juga berhasil memulangkan ribuan overstayer atau WNI yang melanggar ijin tinggal di Arab Saudi. Ribuan WNI tinggal secara ilegal di Arab Saudi, rata-rata mereka adalah TKI ilegal atau orang-orang yang melakukan ibadah haji tidak melalui jalur resmi.

"Sebagai contoh, kami bukan menyampaikan keberhasilan hanya menyampaikan hasil, selama 2011 kurang lebih 15 ribu WNI telah diselamatkan dari berbagai belahan dunia ini,...karena ini tugas dan tanggungjawab pemerintah," katanya.

Dalam enam bulan terakhir, seiring dengan berbagai konflik dan peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia, Indonesia telah beberapa kali memulangkan seluruh warga negara Indonesia di lokasi konflik secara gratis menggunakan pesawat carter, semisal untuk kasus konflik di Mesir.

Pemerintah juga memberikan beasiswa bagi pra mahasiswa di luar negeri yang proses belajarnya tertunda karena negara tempat dia menuntut ilmu didera konflik.
(G003)