Kuta (ANTARA News) - Pihak Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali, mengatakan cukup banyak terjadi kasus kecelakaan atau wisatawan yang terseret arus di kawasan Pantai Kuta selama musim liburan kali ini.

"Kami mencatat paling sedikit 25 kasus kecelakaan yang menimpa wisatawan domestik dan mancanegara," kata Koordinator Balawista Kabupaten Badung I Made Suparka, di Kuta, Kamis.

Ia mengatakan, penyebab cukup banyaknya wisatawan yang terseret arus itu beragam, namun paling banyak menimpa wisatawan yang sedang belajar bermain selancar.

Karena gelombang air laut yang deras dan tinggi, tambah dia, namun korban kemungkinan tidak terlalu bisa berenang sehingga akhirnya terseret arus.

"Akibatnya kejadian tersebut banyak wisatawan yang mengalami luka ringan, tetapi ada juga dua orang yang tidak tertolong nyawanya," ujarnya.

Dua kejadian yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa itu terjadi di kawasan pantai yang berada di sekitar Hotel Patra Jasa.

"Wisatawan yang menjadi korban itu, ada yang sedang memancing dan berjalan-jalan di sekitar pantai yang memang kondisinya membahayakan," ujarnya.

Apalagi di kawasan pantai tersebut tidak ada pos Balawista, sehingga tidak petugas yang memantau di sana.

Meski cukup banyak kejadian, kata Suparka, namun timnya bisa mengatasi kondisi tersebut sehingga tidak banyak menimbulkan korban jiwa.

"Saat musim liburan ini, kami menurunkan hampir seluruh petugas untuk mengawasi seluruh pantai yang ada di Kabupaten Badung, terutama Pantai Kuta yang tidak pernah sepi pengunjung," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, di kawasan objek wisata internasional itu ditempatkan puluhan petugas di beberapa pos yang disebar di wilayah tersebut.