Jakarta (ANTARA)- Pengamat pasar modal, Ifan Kurniawan, memperkirakan, para pelaku asing terutama dari Amerika Serikat dan Eropa akan kembali memasuki pasar Asia terutama pasar domestik, apabila pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan memperpanjang penggunaan paket stimulus tersebut.

Ekonomi Amerika Serikat masih belum mengalami perbaikan yang merupakan faktor utama mendorong The Fed untuk memperpanjang pemanfaatan paket stimulus hingga Oktober 2011, kata Ifan Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penggunaan paket stimulus senilai 600 miliar dolar AS itu berakhir pada Juni 2011, namun melihat pertumbuhan ekonomi negara itu yang masih belum pasti, maka The Fed diperkirakan akan memperpanjang paket tersebut.

"Kami optimis The Fed akan memperpanjang penggunaan paket stimulus itu dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi," katanya.

Pelaku asing, lanjut dia, melihat situasi global yang belum pasti akan kembali memasuki pasar Asia terutama Indonesia yang masih memberikan nilai tambah lebih baik.

"Karena itu pasar modal Indonesia akan kembali ramai dengan volume transaksi yang lebih besar dibanding hari-hari sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan, pelaku asing akan kembali memasuki pasar saham maupun pasar uang yang akan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah kembali bergerak naik.

"Namun kenaikan indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) dan rupiah diperkirakan tidak secepat yang terjadi sebelumnya," ucapnya.

Kemasukan pelaku asing ke pasar domestik diharapkan mendorong ekonomi nasional tumbuh lebih baik yang diperkirakan akan dapat mencapai tujuh persen.

Pemerintah dalam kondisi ini juga harus dapat membenahi diri agar pelaku asing merasa lebih nyaman dan aman melakukan usaha di pasar domestik.
(CS/