Kabupaten Jayapura, Papua (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui sejumlah kendala pencairan bantuan sosial (bansos) saat melakukan inspeksi mendadak di Bank Himbara BRI Unit Doyo, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat.

Risma menemukan kendala masih adanya penerima manfaat yang harus mengaktivasi rekening untuk pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk menerima bantuan.

Baca juga: Wabup minta polisi telusuri penggelapan 4 ton bansos

“Kalau masih aktivasi, enggak keburu. Saya minta tunai, serahkan ‘tunai, ini seluruh Indonesia, aneh kalau masih ada yang aktivasi,” ujar Risma.

Selain itu, ditemukan penerima manfaat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan nasabah lama. Bantuan sejak 2020 hingga 2021, ternyata belum pernah diambil, namun saldonya terpotong.

Penerima manfaat tersebut mengaku tidak tahu jika dirinya mendapat bantuan yang nilai totalnya sekitar Rp7,2 juta. Sehingga, dia tidak bisa mencairkan total bantuan secara utuh.

Risma juga menemukan penerima bantuan BPNT tahap 4 yang seharusnya menerima sekitar Rp800 ribu, namun tidak bisa mencairkan karena saldo kosong.

Baca juga: Kemensos dan BRI bersinergi salurkan bansos

Baca juga: DPR sesalkan ribuan Kartu Bansos belum cair, kendala di Himbara


“Ini aneh, padahal BNI kota baik-baik saja,” ujar dia.

Atas temuan tersebut, Risma meminta investigasi dari tim Kementerian Sosial, pihak Bank Himbara serta Kepolisian untuk menemukan asal muasal bantuan yang terpotong tersebut.

Selain itu, Risma juga meminta BRI Cabang Doyo untuk segera mencairkan bantuan PKH tahap empat 2021 secara tunai untuk penerima manfaat.